Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi : SMA Negeri 1 Cisarua , Bogor
Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai :
Meningkatkan motivasi belajar berkelompok peserta didik dengan model pembelajaran Project Based Learning disertai metode Two Stay Two Stray pada materi konflik sosial (Kelas XI IPS , SMA Negeri 1 Cisarua Bogor)
Penulis :Â Siti Atia Destri Rahmawati,S.Pd
Tanggal :Â 21 Januari 2023
Situasi: (Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini)
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Rendahnya minat siswa dalam memahami bacaan pada materi sosiologi serta kurangnya motivasi belajar berkelompok pada setiap pembelajaran sosiologi. Kegiatan berkelompok pada umumnya hanya dikuasai oleh siswa yang cenderung aktif sehingga beberapa siswa akan sibuk dengan urusannya sendiri. Terlebih lagi siswa akan memilih teman yang satu frekuensi, akan membuat teman lainnya yang pasif menjadi kesulitan mendapat kelompok. Terpecahnya fokus siswa saat belajar dikarenakan tidak optimalnya media dan model pembelajaran dalam kelas.
Berdasarkan kajian literatur dan wawancara kepada beberapa narasumber, penulis menarik kesimpulan bahwa munculnya masalah rendahnya motivasi belajar berkelompok serta rendahnya minat siswa memahami bacaan pada mata pelajaran sosiologi adalah sebagai berikut;
- Metode ceramah serta terpusat pada guru sehingga siswa mengalami kebosanan yang menjadi dominasi dalam kegiatan pembelajaran.
- kegiatan membaca pun hanya terpaku pada buku cetak
- Kurangnya rasa ingin tahu siswa tentang pemahaman-pemahaman istilah yang ada di mata pelajaran sosiologi
- Teralihkannya perhatian siswa pada gawai sehingga siswa banyak bermain gawai bukan untuk kegiatan belajar tetapi bermain game online.
- Penggunaan media yang kurang tepat dalam mengkondisikan kelas yang membuat kegiatan berkelompok kurang interaktif
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan
Permasalahan yang terjadi dan saya alami dilingkup kelas atau sekolah saya mungkin juga terjadi kepada Bapak/Ibu guru lain di luar sana. Oleh karena itu, harapan saya selain menjadi motivasi dan solusi untuk saya pribadi juga ingin membagikan praktik baik ini agar bisa dijadikan motivasi juga referensi bagi rekan guru yang mengalami hal yang sama.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu sebagai seorang guru  pastilah bertanggung jawab untuk bisa melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif dan inovatif sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri tercapai dan sesuai dengan hasil belajar peserta didik yang diharapkan bersama.
Tujuan menerapkan pembelajaran yang tepat dan inovatif sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang disinergikan dengan media belajar kekinian agar siswa pun terpacu untuk lebih kreatif membangun kegiatan belajar menyenangkan (tidak melulu ceramah/guru oriented)
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan adalah;
- Penggunaan metode dan model pembelajaran yang inovatif dan tepat bagi peserta didik sesuai dengan materi yang akan dipelajari
- Mengkondisikan peserta didik, dimulai dari penampilan dalam penggunaan kelengkapan seragam sekolah, keaktifan di kelas dalam kegiatan diskusi, konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar saat PPL
- Masih ada peserta didik yang tidak percaya diri untuk mengemukakan pendapat baik kelompok kecil maupun general di ruang kelas
- Tembang pilih siswa untuk berkelompok
- Orang tua peserta didik perlu mendukung untuk memotivasi siswa untuk semangat belajar serta memonitoring secara rutin kondisi peserta didik.
- Penggunaan media yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik
- Teknis yang menjadi daya dukung
Berdasarkan tantangan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi guru terkait dengan kompetensinya yakni kemampuan pedagogik dan profesional, sedangkan dari peserta didik yakni semangat dan motivasi untuk belajar.
Yang terlibat dalam terlaksananya best practice ini antara lain:
1. Guru yang menjadi fasilitator.
2. Peserta didik sebagai subjek proses pembelajaran.
3. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan pembelajaran.
4. Rekan sejawat yang telah membantu dalam kelancaran proses pembelajaran
Aksi :Â (Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini)
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah:
1. Penggunaan metode dan model pembelajaran
- Strategi yang dilakukan guru yaitu memilih untuk menggunakan model PJBL (pada aksi 2) sedangkan untuk metodenya Two Stray Two Stay berupa ceramah variasi, diskusi kelompok kecil dan tanya jawab didampingi dengan media belajar Padlet
- Proses yang dilakukan yaitu dengan memahami sintaks model apakah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, juga materi yang akan dipelajari oleh peserta didik
- Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan untuk mengkondisikan kelas agar lebih kondusif dari biasanya dan kesiapan mental dari guru ketika terjadi kesalahan teknis
2. Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan dilaksanakan
- Strategi yang dilakukan guru dengan menggunakan jadwal mengajar di kelas pada jam terakhir agar tidak mengganggu jadwal mata pelajaran yang lain.
- Proses yang dilakukan dengan memberikan informasi kepada peserta didik pada pertemuan tersebut akan dilakukan pengambilan video agar waktu pengambilan video siswa mampu belajar maksimal
- Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan untuk mengkondisikan kelas agar lebih kondusif dari biasanya dan kesiapan mental dari guru ketika terjadi kesalahan teknis
3. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik
- Strategi yang dilakukan guru yaitu memilih media pembelajaran yang mudah dipahami peserta didik dengan memanfaatkan gambar gambar, video Youtube yang sesuai dengan cakupan materi yang ditayangkan dalam bentuk slide powerpoint. Yang sudah ditersusun didalam Padlet, agar mudah juga dijangkau peserta didik melalui gawai serta LKPD yang cukup sederhana.
- Proses yang dilakukan yaitu dengan mencari gambar atau video yang relevan dengan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik.
- Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan guru dalam mengaitkan atau menghubungkan apakah gambar atau video tersebut sudah sesuai dengan materinya.
4. Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik
- Strategi yang dilakukan guru yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada peserta didik. Dimana tahapan-tahapan kegiatan tersebut telah disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan dirancang oleh guru dalam RPP. Diperlukan pula Ice Breaking agar peserta didik tidak jenuh
- Proses yang dilakukan yaitu merancang kegiatan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan model pembelajaran yang terpilih.
- Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan guru dalam merancang dan menyusun setiap kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik agar lebih termotivasi dan aktif sehingga hasil belajarnya akan meningkat .Guru berperan memonitoring kegiatan agar tetap kondusif, dan guru perlu memberikan penguatan pada pemahaman konsep materi sehingga kompetensi tersampaikan dengan baik.
Refleksi Hasil dan dampak:Â (Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut)
Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
1. Penggunaan model pembelajaran PJBL dimana kegiatannya berpusat pada peserta didik, menjadikan peserta didik lebih aktif, dapat berpikir analisis dan kreatif dibandingkan dengan saat masih menggunakan model dan metode yang monoton. Selain itu, karena pada saat pembelajaran peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok serta per kelompok memberikan informasi pada peserta didik lainnya soal yang diberikan oleh guru. Kondisi yang ditemukan adalah beberapa siswa aktif dan pasif , dan adapula kesulitan mendapat kelompok untuk peserta didik tertentu. Solusinya adalah berkoordinasi dengan orang tua, BK dan pendekatan dengan personal peserta didik sehingga kemauan berubah pun diterima oleh teman-teman lainnya.
2. Penggunaan media pembelajaran yang Padlet yang bisa diakses langsung oleh siswa dalam bentuk video yang ditampilkan dalam slide powerpoint memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi, lebih bersemangat , mampu memberikan opini secara leluasa dan tidak cepat bosan. Sehingga keaktifan dan kemampuan berpikir analisis peserta didik dapat ditingkatkan serta efektif dalam kolaborasi kegiatan Two Stay Two Stray sehingga mobilitas peserta didik terkendali secara efisien.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik dan teman sejawat memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut:
- Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena mereka dapat terlibat secara aktif dan kegiatannya menarik, menyenangkan, serta mudah dipahami. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan refleksi saat kegiatan pembelajaran berlangsung
- Dari teman sejawat, secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dengan baik dan menjadikan peserta didik dapat terlibat secara aktif.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan dari penguasaan guru terhadap model dan metode pembelajaran, media pembelajaran dan langkah langkah pelaksanaan dalam rancangan RPP yang telah dibuat. Serta keberhasilan membuat peserta didik tertarik mengeksplore materi pembelajaran.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan oleh guru yakni dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan indikator materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Penggunaan metode belajar dan guru yang inovatif harus sejalan dengan hasil belajar peserta didik. Keberhasilan pun harus diimbangi dengan hasil belajar peserta didik, melalui asesmen yang mencapai ketuntasan belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H