Mohon tunggu...
Siti NurSela
Siti NurSela Mohon Tunggu... Dosen - profil.kompasiana

Nama: Siti Nur Sela Univ: UIN SUSKA RIAU Jurusan: Pendidikan Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sejarah Perkembangan Kartografi dalam Islam dan Peta

24 Oktober 2021   22:01 Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:41 2050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nah,berarti intinya adalah awal mula sejarah perkembangan peta(kartografer) sendiri bermula dari abad ke-15 Peta berada di blok kayu pertama yang dicetak menggunakan diukir. Lalu Peta menjadi semakin akurat dan faktual selama abad ke-17, 18 dan 19 dengan penerapan metode ilmiah. Selanjutnya,Ilmu tentang  pemetaan atau Kartografi mulai mengalami masa kejayaan pada abad XV yang ditandai dengan ditemukannya alat cetak. Pada zaman tersebut, peta-peta yang sudah diukir mulai dicetak menggunakan papan kayu. Memasuki abad XVI, keberadaan alat cetak semakin mengalami kemajuan, ditandai dengan banyaknya alat cetak yang terbuat dari tembaga.

B.Ruang Lingkup Kartografi(Peta)

Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi tentang pembuatan peta-peta, sekaligus mencakup Pembelajarannya sebagai dokumen ilmiah dan hasil karya seni. (ICA, 1973[7]).Dalam hal ini, peta dianggap termasuk semua tipe data, plan (peta skala besar), charts(Bagan), bentuk tiga dimensional dan globe yang menyajikan model bumi atau sebuah benda angkasa pada skala tertentu. Dalam pengertian yang lebih luas, kartografi pada konteks ini memasukkan setiap kegiatan, dimana yang menyangkut penyiapan peta-peta dengan penggunaan peta-peta merupakan perhatian pokoknya, dan menganggap peta sebagai alat yang berguna sebagai media komunikasi(penunjuk arah)  termasuk pula:

1) Mempelajari sejarah tentang kartografi.

2) Kegiatan koleksi data, klasifikasi data, dan pemberian katalog-katalog, serta biografis.

3) Mendesain dan membuat konstruksi peta-peta, charts(, plan(peta skala besar), dan atlas-atlas.

Semua peta-peta merupakan pengecilan suatu permukaan bumi atau benda angkasa yang disiapkan menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar pada symbol(tanda-tanda) yang digeneralisir untuk mewakili kenampakan-kenampakan(kenyataan-kenyataan) sebenarnya. Oleh karena itu, variasinya(gambarannya) sangat kompleks(lengkap/terpadu) dalam menyajikan keruangan itu tentu tidak mudah mendefinisikan peta, sehingga dapat mencakup semua pengertian secara jelas untuk semua konteks(pembahasan). Di bidang kartografi, secara konvensional/ tradisi, kata peta memerlukan beberapa keterbatasan pengertian  yang penting, yakni :

1) Hubungan spasial (keruangan) yang jelas secara matematikal baik itu  meliputi  jarak, arah dan luas

2) Peta pada umumnya dibuat pada  bidang datar, karena pada medium yang datar ini, peta mudah dibawa dan di gambar. Namun,lain hal halnya dgn globe,Globe dibuat sedemikian rupa yakni berbentuk melengkung dan ini adalah  satu pengecualian(kata yang mendasar untuk peta yang berbentuk datar), model globe ini pun dianggap tidak praktis karena tidak mudah untuk dibawa kemana-mana

3) Suatu peta hanya menunjukkan fenomena geografis yang sudah dipilih, pada umumnya peta  juga perlu digeneralisir(diteliti kembali), antara lain dengan :

a. Penyederhanaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun