PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berjalan seiring juga dengan kebutuhan masyarakat.kebutuhan masyarakat akan penentuan atau pencarian letak suatu tempat yang mereka butuhkan.sehingga masyarakat sekarang juga cenderung mengerti atau mengetahui suatu lokasi berdasarkan dengan apa yang pernah mereka lihat di peta. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian dan perpetaan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia.Â
Yaitu dengan keterbatasan manusia dalam  mengetahui SDA yang terkandungpada alam, maka para ilmuan terus mengembangkan teknologi pemetaan dengan menggunakan jasa satelit. Pemanfaatan citra satelit ini sebagai alternative cara yang ideal untuk menjawab kebutuhan tersebut (Green et all,2000 dalam siregar,2010).
Penelitian pendeteksian karakteristik atau habitat dasar perairan dangkal juga sangat membutuhkan data dan informasi yang akurat dari wilayah ke satu wilayah yang lain.dengan menggunakan metode konvensional, pemetaan dasar perairan dangkal memerlukan waktu yang lama dan biaya yang relative mahal.Hal tersebut dikarenakan wilayah yang berada pada remote area dan akses yang sulit.Oleh karena itu,pemanfaatan citra satelit penginderaan jauh sebagai alternatifnya (siregar,2010).
PEMBAHASAN
A.Sejarah Perkembangan Peta(Kartografi) Masa Pra Sejarah
Kartografi merupakan ilmu dan seni dalam pembuatan peta,kartografi juga bisa diartikan sebagai bahan pengetahuan sebagai acuan untuk membuat perpetaan. Awalnya,peta itu dibuat oleh bangsa babylonia dapat berupa lempengan berbentuk tablet yakni dibuat dari tanah liat sekitaran 2300 masehi.Â
Peta kuno yang dibuat oleh bangsa babylonia tersebut dapat juga berupa sebuah ukiran peta kota suci bangsa babylonia yaitu nippur yang dibuat pada periode kassite sekitar abad 14-12 SM[1]. Peta kuno itupun salah satu nya menggambarkan babylonia disungai euphrats yang dikelilingi oleh daratan Assyira,urartu,dan juga masih banyak lagi kota-kota lainnya yang sama halnya dengan babylonia yang dikelilingi oleh "sungai pahit" yang mempunyai 7 pulau disekelilingnya. Pemetaan pada zaman yunani kuno sangat maju pesat.Â
Pada masa itu,dimana konsep dari bapak Aristoteles menyatakan bahwa bumi berbentuk bola bundar(sekarang lebih dikenal dengan sebutan globe) yang telah dikenal oleh beberapa para ahli filsafat sekitar 350 SM dan mendapatkan pula kesepakatan atau persetujuan dari semua para ahli yang berada dibumi.
 Kartografi berasal dari bahasa yunani,yaitu Karto yang berarti permukaan dan grafi yang berarti gambaran atau bentuk bahkan rupa dari  kartografi merupakan gambaran dari  permukaan,maka diartikan, kartografi adalah sebagai ilmu pembuatan peta. Arti istilah kartografi telah berubah secara fundamental sejak tahun 1960.kartografi yang tadinya hanya di definisikan atau diibaratkan sebagai pembuatan peta,namun saat ini telah didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial(ruang kebumian) dalam bentuk peta (menno- jan kraak dan ferjan ormeling,2007: 37[2]).Â
Hal ini dimunculkan karena terdapat berbagai kenyataan bahwa kartografi telah di kelompok kana tau dirangkumkan  dalam ilmu pengetahuan komunikasi dan teknologi komputer. Hal tersebut tentunya menghasilkan pandangan atau wawasan  bahwa kartografi tidak hanya sebagai ilmu atau seni dalam  pembuatan peta semata, tetapi penguasaan peta juga termasuk pada bidang kartografi,dan hanya dengan menelaah penggunaan peta ,serta pengelolaan informasi yang dipetakan oleh pengguna atau pembuat peta tersebut, ini juga berguna dan memungkinkan untuk memeriksa apakah informasi di dalam peta dipersentasikan dengan cara yang terbaik dan teratur atau tidak.