Mohon tunggu...
Syarifa
Syarifa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebab-sebab Sulit Diterimanya Dakwah Rasulullah SAW pada Periode Makkah

13 Januari 2021   06:19 Diperbarui: 13 Januari 2021   06:44 9964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam pertama kali disampaikan oleh Rosulullah Sallahu 'Alaihi Wassalam kepada masyarakat Makkah pada tahun 610 M. Pada saat itu Rosulluh Sallahu 'Alaihi Wassalam berusia 40 tahun, beliau menyampaikan dakwahnya setelah beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira' yang dibawa oleh malaikat Jibril yaitu Surah Al-'Alaq ayat 1-5, kejadian itu tepatnya terjadi pada tanggal 17 Romadhon 13 tahun sebelum Hijriah. Hal ini menjadi cikal bakal sejarah dalam islam yang disebut dengan Nuzulul Qur'an.

Rosulullah Sallahu 'Alaihi Wassalam berdakwah di Makkah selama 13 belas tahun yaitu mulai tahun 610 M hingga tahun 622 M,  awalnya beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi  kepada para kerabat dan orang-orang terdekatnya, sebagaimana yang dijelaskan pada Al-qur'an surat Al-mudatsir ayat 1-7. Dakwah Nabi secara sembunyi-sembunyi mendapat respon baik dari sebagian kecil sahabat, seperti Abu bakar, Ali bin Abi Tholib, dan beberapa sahabat yang lain.

Setelah turunnya surat Al-Hijr ayat 94 yang berarti " Dan sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik", Nabi Muhammad mulai berdakwah  secara terang-terangan. Sejak saat itulah Nabi Muhammad selalu mendapat pertentangan dari kaum Quraisy. Meskipun Nabi Muhammad telah menunjukkan mukjizat, dalil-dalil, dan tanda-tanda yang jelas dari Allah, masih banyak kaum Quraisy yang menolak ajakan beliau untuk memeluk agama Islam. Hal ini disebabkan oleh hal-hal berikut ini:

1. Faktor Jabatan dan Kekuasaan

Sebagian pembesar kota Makkah takut akan kehilangan jabatan, kekuasaan, dan pengaruh mereka hilang jika mereka menjadi pengikut Rosulullah Sallahu 'Alaihi Wasallam. Salah satu tokoh yang menolak dakwah Nabi dengan alasan ini yaitu Abu Lahab yang merupakan paman beliau sendiri.

2. Faktor Ekonomi dan Sosial

Masyarakat Makkah kala itu merasa sangat khawatir ketika mereka memeluk agama Islam, hal itu akan berdampak pada perokonomian dan status sosial meraka yang akan menurun. Umayyah bin Khallaf adalah salah satu tokoh yang menolak dakwah Nabi dengan alasan ini.

3. Faktor Kepercayaan Terhadap Agama Nenek Moyang yang Begitu Kuat

Kaum kafir Quraisy meyakini bahwa mereka telah memeluk agama yang benar, yaitu agama yang telah nenek moyang merekah ajarkan sejak dahulu kala  yaitu menyembah patung yang terbuat dari batu, yang biasa disebut dengan berhala. Mereka begitu setia dengan agama nenek moyangnya, sehingga mereka menolak akan kebenaran agama Isalam yang di bawa olah Nabi Muhammad. Salah satu tokoh yang berasalan dengan hali ini yaitu Abu jahal.

4. Faktor Iri dan Dengki kepada Rosullullah

Pada saat itu ada beberapa orang yang merasa iri dan dengki kepada Rosullullah, mereka merasa bahwa diri mereka lebih pantas menjadi nabi dan rosul dibandingkan dengan Nabi Muhammad. Salah satu contoh tokoh yang menolak ajakan Rosulullah untuk memeluk agama islam, dengan alasan ini yaitu Musailamah Al-Kadzdzab, dia berkata "Wahai Muhammad, jika kenabian (nubuwwah) itu benar, tentu orang yang berhak mendapatkannya adalah aku, bukan engkau. Sebab aku lebih tua dan lebih kaya daripada kamu".

5. Faktor Ketidak Percayaan atas ajaran-ajaran Islam

Salah satu tokoh yang beralasan dengan hal ini yaitu Ubay bin Khalaf, dia tidak percaya dengan adanya hari kebangkitan yang sesuai diajarkan dalam islam, dia menggap hal itu hanyalah hayalan belaka.

Ke-5 hal di atas lah yang menjadi penyebab sulit diterimanya dakwah Nabi Muhammad di Makkah. Namun berkat kekuasaan Allah akhirnya Makkah dapat di taklukan dan dikuasai oleh umat Islam yaitu pada tanggal 11 januari 630 M yang disebut dengan Fathul Makkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun