Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelajaran: Syukur untuk Eudaimonia

24 Januari 2025   14:14 Diperbarui: 24 Januari 2025   14:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syukur adalah jembatan yang menghubungkan kita dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Banyak orang yang merasa bersyukur kepada Tuhan atau alam semesta atas segala berkah yang mereka terima. Misalnya, seorang petani yang bersyukur atas hasil panen yang melimpah akan merasa terhubung dengan alam dan merasakan keagungan Sang Pencipta. Rasa syukur ini memberikan kita perasaan tenang dan damai.

Praktik Bersyukur untuk Mencapai Eudaimonia

Ada banyak cara untuk mempraktikkan sikap syukur dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

Mengucapkan Dzikir 

Dzikir secara bahasa berarti mengingat. Dalam konteks agama, dzikir berarti mengingat Allah SWT dengan menyebut nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Dzikir dapat dilakukan dengan lisan, hati, dan perbuatan. Mengucapkan dzikir adalah cara yang sangat efektif untuk menumbuhkan rasa syukur dalam hati. Dengan melafalkan dzikir, kita menghubungkan diri kita dengan Sang Pencipta dan mengakui segala nikmat yang telah diberikan. Contoh dzikir yang bisa kita ucapkan setiap hari: Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), Subhanallah (Maha Suci Allah), dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Melalui dzikir, hati kita akan menjadi tenang dan penuh syukur."

Kita tidak perlu waktu khusus untuk berdzikir. Dzikir bisa kita lakukan kapan saja dan di mana saja. Misalnya, saat sedang dalam perjalanan, kita bisa berdzikir dalam hati. Saat sedang bekerja, kita bisa menyisipkan dzikir di sela-sela aktivitas. Bahkan saat sedang tidur, kita bisa berdzikir dengan membaca istighfar (memohon ampunan kepada Allah). Dengan menggabungkan dzikir dengan aktivitas sehari-hari, kita akan semakin dekat dengan Allah dan merasakan kedamaian dalam hati.

Dzikir adalah bentuk syukur yang paling tinggi. Dengan berdzikir, kita mengakui bahwa segala nikmat yang kita terima berasal dari Allah SWT. Misalnya, ketika kita diberikan rezeki yang berlimpah, kita bisa berdzikir dengan mengucapkan Alhamdulillah. Ketika kita ditimpa musibah, kita bisa berdzikir dengan mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Dengan berdzikir, kita melatih hati untuk selalu bersabar dan tawakal kepada Allah."

Menulis Jurnal Syukur

Menulis jurnal syukur adalah cara sederhana namun efektif untuk meningkatkan rasa syukur kita. Setiap hari, luangkan waktu sejenak untuk menuliskan tiga hal yang kita syukuri. Misalnya, hari ini Anda mungkin bersyukur atas secangkir kopi hangat di pagi hari, pesan dukungan dari teman, atau keberhasilan menyelesaikan sebuah proyek. Dengan menuliskannya, kita secara sadar mengalihkan fokus kita pada hal-hal positif dalam hidup.

Berterima Kasih kepada Orang Lain

Ungkapan terima kasih yang tulus memiliki kekuatan yang luar biasa. Ketika kita mengucapkan terima kasih kepada orang lain, kita tidak hanya membuat mereka merasa dihargai, tetapi juga meningkatkan hubungan kita dengan mereka. Contohnya, ucapkan terima kasih kepada pasangan Anda atas dukungannya, kepada rekan kerja atas bantuannya, atau kepada orang tua atas kasih sayangnya. Tindakan sederhana ini dapat membawa kehangatan dan keharmonisan dalam hubungan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun