Di malam sunyi, bintang berkelip, Â
Ruh Nabi terbang, menembus langit, Â
Dari Masjidil Haram, ke Masjidil Aqsa, Â
Perjalanan suci, penuh makna dan rasa.
Di antara langit dan bumi, terjalin kisah suci,Â
Perjalanan spiritual, menuju hadirat Ilahi.Â
Nabi Muhammad SAW, sebagai utusanÂ
Allah,Â
Membawa pesan kasih, untuk seluruh umat manusia.
Malaikat menanti, dengan cahaya bersinar, Â
Mengantar Nabi, dalam perjalanan yang megah, Â
Melintasi langit, tujuh lapis yang tinggi, Â
Menyaksikan keagungan, ciptaan Ilahi.
Di Sidratul Muntaha, tempat yang terpuji, Â
Nabi Muhammad, menerima wahyu abadi, Â
Shalat lima waktu, sebagai tanda syukur, Â
Pengikat jiwa, dalam setiap langkah dan tutur.
Di Sidratul Muntaha, Nabi bertemu Rabb-nya,Â
Menerima perintah shalat, sebagai tiang agama.Â
Sebuah kehormatan yang tak ternilai,Â
Untuk seluruh umat Islam, sepanjang masa.
Isra Mi'raj, pelajaran berharga, Â
Tentang keimanan, dan cinta yang nyata, Â
Dalam setiap detik, kita renungkan, Â
Kedekatan kepada-Nya, adalah tujuan.
Mari kita ingat, perjalanan ini suci, Â
Menjadi inspirasi, dalam hidup sehari-hari, Â
Dengan hati bersih, dan niat yang tulus, Â
Kita sambut cahaya, dalam setiap langkah yang mulus.
Mari kita hayati, makna Isra Mi'raj,Â
Sebagai pengingat, akan kebesaran Allah SWT.Â
Dengan menjalankan perintah-Nya,Â
Kita akan meraih ridho-Nya, di dunia dan akhirat.
Semoga puisi ini dapat menggambarkan keagungan Isra Mi'raj dan makna yang terkandung di dalamnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI