Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Siapa itu Stakeholder?

17 Januari 2025   14:24 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain ahli di atas ada juga yang memperbincangkan tentang keterlibatan stakeholder dalam proses pengambilan keputusan dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan. Menurut Mitchell, Agle, dan Wood (1997), "The stakeholder salience model suggests that stakeholders can be prioritized based on their power, legitimacy, and urgency." Model ini membantu manajer untuk menentukan stakeholder mana yang harus menjadi fokus utama dalam strategi komunikasi dan pengambilan keputusan.

Mitchell, Agle, dan Wood (1997) menjelaskan tentang Model salience stakeholder. Ia menyatakan bahwa pemangku kepentingan dapat diprioritaskan berdasarkan kekuatan, legitimasi, dan urgensi mereka.

Model salience stakeholder yang diperkenalkan oleh memberikan kerangka kerja untuk memahami dan mengelola hubungan dengan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam suatu organisasi. Model ini menyarankan bahwa tidak semua stakeholder memiliki tingkat kepentingan yang sama. 

Porter juga menjelaskan tentang bagaimana kepentingan mereka dapat dibedakan berdasarkan tiga dimensi utama. Pertama, kemampuan seorang stakeholder untuk mempengaruhi keputusan dan tindakan organisasi. Kekuatan ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti kekuatan ekonomi (misalnya, pelanggan, pemasok), kekuatan politik (misalnya, pemerintah), atau kekuatan sosial (misalnya, LSM). Kedua, tingkat penerimaan atau keabsahan klaim seorang stakeholder terhadap organisasi. Stakeholder yang memiliki legitimasi dianggap memiliki hak untuk terlibat dalam organisasi, seperti pemegang saham, karyawan, dan pelanggan. Ketiga, tingkat mendesaknya tuntutan atau kebutuhan seorang stakeholder. Stakeholder yang memiliki urgensi tinggi biasanya memiliki tuntutan yang mendesak atau kebutuhan yang sensitif terhadap waktu, seperti dalam situasi krisis.

Model salience stakeholder memberikan kerangka kerja yang efektif bagi organisasi untuk mengelola hubungan dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Dengan mengukur tingkat kekuatan, legitimasi, dan urgensi setiap stakeholder, organisasi dapat mengidentifikasi pihak-pihak kunci yang paling berpengaruh terhadap keberlangsungan dan keberhasilannya. Hal ini memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan perhatian dan mengalokasikan sumber daya secara efisien. Selain itu, pemahaman mendalam terhadap kepentingan dan ekspektasi masing-masing stakeholder memungkinkan organisasi untuk membangun hubungan yang lebih baik dan saling menguntungkan. Model ini juga membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi konflik yang mungkin timbul antara berbagai stakeholder. Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan manufaktur, pemegang saham (tinggi kekuatan dan legitimasi), karyawan (tinggi legitimasi dan urgensi jika terjadi masalah), dan pemerintah (tinggi kekuatan dan legitimasi) akan dianggap sebagai stakeholder kunci. Perusahaan harus memberikan perhatian khusus kepada stakeholder-stakeholder ini dalam pengambilan keputusan.

Mengapa Stakeholder Penting?

Stakeholder memainkan peran yang sangat vital dalam keberlangsungan suatu perusahaan. Keputusan strategis yang diambil harus selalu mempertimbangkan kepentingan semua stakeholder. Mengabaikan kepentingan stakeholder dapat memicu berbagai masalah, mulai dari konflik internal dan eksternal, hingga kerugian finansial yang signifikan. Ketidakpuasan stakeholder dapat merusak reputasi perusahaan dan mengundang intervensi regulatori.

Memahami dan melibatkan stakeholder adalah kunci keberhasilan sebuah organisasi. Dengan melibatkan stakeholder dalam pengambilan keputusan, perusahaan dapat memperoleh perspektif yang lebih luas, meningkatkan kualitas keputusan, dan membangun hubungan yang lebih kuat. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif pada kinerja perusahaan, reputasi, dan keberlanjutan bisnis.


Siapa Saja yang Termasuk Stakeholder?

Lingkup stakeholder sangat luas dan dapat bervariasi tergantung pada jenis perusahaan dan industrinya. Umumnya stakeholder dapat dibagi menjadi dua kategori utama: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun