Dalam hening malam, bintang berkelip, Â
Cinta sejati hadir, tak sekadar ilusi, Â
Ia bukan sekadar rasa yang terlipat, Â
Namun cahaya yang menerangi hati.
Dalam sunyi malam, bintang pun berbisik, Tentang cinta sejati, murni dan abadi. Bukan sekadar ilusi, mimpi yang tipis, Namun kenyataan indah, hati seperti padi.
Di taman jiwa, bunga cinta mekar,Â
Harum semerbak, menebar kasih sayang. Bukan sekadar nafsu yang membara, Namun ikatan jiwa yang tak tergantikan.
Cinta bukan hanya tatapan manis, Â
Atau janji yang terucap di bibir, Â
Ia adalah pengertian yang mendalam, Â
Menerima segala kekurangan dan kelebihan.
Cinta bukan hanya tentang romantisme semata,Â
Namun juga tentang komitmen dan rasa.Â
Membangun rumah tangga yang bahagia, Dengan kasih sayang yang tak terhingga.
Dalam suka dan duka, kita terpaut hati, Saling menguatkan, tak pernah menyerah. Cinta sejati adalah sahabat sejati,Â
Yang selalu ada di setiap langkah.
Cinta sejati melihat dengan jelas, Â
Tak terjebak dalam pesona semu, Â
Ia berani menghadapi badai dan gelombang, Â
Bersama menapaki jalan yang penuh liku.
Bukan cinta buta yang menutup mata, Â
Melainkan cinta yang membuka jiwa, Â
Menyelami setiap rasa dan cerita, Â
Membangun jembatan antara hati berdua.
Dalam pelukan hangat, ada kejujuran, Â
Dalam tawa dan air mata, ada keabadian, Â
Cinta sejati adalah perjalanan, Â
Menuju saling pemahaman dan penghargaan.
Di tengah gemerlap dunia yang fana,Â
Cinta sejati tetap bersinar terang.Â
Menjadi pelita yang menerangi jalan,Â
Menuju kedamaian dan kebahagiaan.
Jadi, biarkan cinta tumbuh dengan bijak, Â
Tak hanya berlandaskan nafsu semata, Â
Karena cinta sejati adalah anugerah, Â
Yang mengajarkan kita arti cinta yang nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H