Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dampak Mengorelasikan Aspek Struktural dan Fungsional di Tempat Kerja?

10 Januari 2025   10:39 Diperbarui: 10 Januari 2025   10:39 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar struktur dan fungsi 

Mengkorelasikan Aspek Struktural dan Fungsional dalam Organisasi, Sebuah Pendahuluan

Dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu dalam sains, teknologi, maupun ilmu sosial, pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara struktur dan fungsi sangatlah penting. Struktur merujuk pada komponen-komponen yang membentuk suatu sistem, sedangkan fungsi adalah peran atau tugas yang dijalankan oleh komponen tersebut dalam konteks sistem yang lebih besar. Mengkorelasikan kedua aspek ini dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana suatu sistem bekerja dan bagaimana perubahannya dapat mempengaruhi keseluruhan.

Salah satu contoh yang jelas dari pentingnya hubungan ini dapat ditemukan dalam biologi. Menurut Alberts et al. (2002) dalam buku mereka "Molecular Biology of the Cell", "Struktur dan fungsi adalah dua sisi dari koin yang sama; pemahaman yang baik tentang satu aspek tidak dapat dipisahkan dari pemahaman tentang yang lain." Hal ini menunjukkan bahwa untuk memahami bagaimana sel berfungsi, kita harus terlebih dahulu memahami struktur sel itu sendiri, termasuk organel-organel yang ada di dalamnya.

Di bidang arsitektur dan desain, hubungan antara struktur dan fungsi juga sangat krusial. Seorang arsitek harus mempertimbangkan tidak hanya bagaimana bangunan akan terlihat (struktur), tetapi juga bagaimana ruang tersebut akan digunakan (fungsi). Menurut Christopher Alexander dalam bukunya "A Pattern Language" (1977), "Setiap elemen dalam desain harus memiliki tujuan yang jelas dan harus berkontribusi pada keseluruhan fungsi dari ruang tersebut." Ini menunjukkan bahwa desain yang baik harus mengintegrasikan kedua aspek ini untuk menciptakan ruang yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional.

Hubungan antara struktur dan fungsi, seperti yang ditekankan dalam biologi dan ahli arsitektur ataupun design, juga menjadi landasan pemahaman dalam ilmu-ilmu sosial, khususnya antropologi." Clifford Geertz, seorang antropolog terkemuka, pernah menyatakan bahwa budaya adalah "teks yang perlu dibaca". Sama halnya dengan sel dalam biologi, setiap budaya memiliki struktur unik yang terdiri dari berbagai elemen seperti bahasa, kepercayaan, ritual, dan sistem sosial. Struktur-struktur ini tidak hanya sekadar ada, tetapi juga memiliki fungsi yang sangat spesifik dalam kehidupan masyarakat. Dengan memahami struktur budaya, kita dapat menggali lebih dalam tentang nilai-nilai, keyakinan, dan cara hidup suatu masyarakat. Misalnya, dalam mempelajari masyarakat adat di pedalaman, seorang antropolog tidak hanya akan mendeskripsikan jenis rumah yang mereka bangun, tetapi juga akan menganalisis mengapa rumah tersebut dibangun dengan bentuk dan bahan tertentu, serta bagaimana bentuk rumah tersebut berkaitan dengan kepercayaan mereka tentang alam dan kosmos. Pendekatan ini, yang menggabungkan analisis struktur dan fungsi, memungkinkan kita untuk memahami secara lebih holistik bagaimana budaya manusia terbentuk dan berkembang.

Dalam konteks organisasi, mengkorelasikan struktur organisasi dengan fungsi-fungsi yang ada di dalamnya juga sangat penting. Menurut Mintzberg (1979) dalam "The Structuring of Organizations", "Struktur organisasi harus dirancang untuk mendukung fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi." Jika struktur tidak mendukung fungsi, maka organisasi akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuannya.

Dampak dari organisasi yang tidak mengkorelasikan struktur dan fungsi?

Bayangkan sebuah mesin yang rumit dengan banyak sekali bagian. Setiap bagian memiliki peran spesifik dan saling terhubung untuk menjalankan mesin secara keseluruhan. Jika salah satu bagian tidak berfungsi dengan baik atau tidak berada di tempat yang tepat, seluruh mesin bisa mengalami gangguan. Begitu pula dengan organisasi. Struktur organisasi, seperti rangka mesin, menentukan bagaimana tugas-tugas dibagi dan bagaimana berbagai bagian organisasi saling berinteraksi. Jika struktur ini tidak sesuai dengan fungsi yang seharusnya dilakukan oleh setiap bagian, maka organisasi akan kesulitan untuk berjalan dengan efisien dan efektif.

Pertanyaan mengenai dampak dari ketidaksesuaian antara struktur dan fungsi organisasi telah lama menjadi perhatian para ahli manajemen. Sejak zaman Henry Fayol, yang dianggap sebagai salah satu bapak pendiri ilmu manajemen, para ahli telah menekankan pentingnya keselarasan antara struktur dan fungsi dalam organisasi. Fayol, misalnya, berpendapat bahwa pembagian kerja yang jelas dan adanya rantai perintah yang jelas adalah kunci keberhasilan sebuah organisasi. Max Weber, dengan teorinya tentang birokrasi, juga menekankan pentingnya struktur organisasi yang rasional dan efisien. Sementara itu, Frederick Winslow Taylor, dengan pendekatan ilmiahnya terhadap manajemen, menunjukkan bahwa struktur organisasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien.

Para ahli manajemen modern, seperti Peter Drucker, Henry Mintzberg, dan Warren Bennis, telah melanjutkan diskusi ini dengan mempertimbangkan konteks bisnis yang semakin kompleks dan dinamis. Mereka menekankan bahwa struktur organisasi harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Jika struktur organisasi terlalu kaku atau tidak relevan dengan tantangan yang dihadapi, maka organisasi akan sulit untuk bertahan hidup dalam jangka panjang.

Ibarat sebuah orkestra yang sedang memainkan simfoni yang indah. Setiap musisi memiliki peran yang spesifik, memainkan instrumennya dengan presisi, dan mengikuti irama yang telah ditentukan. Jika salah satu musisi memainkan nada yang salah atau tidak pada waktu yang tepat, harmoni keseluruhan akan terganggu. Begitu pula dengan organisasi. Struktur organisasi ibarat partitur musik yang mengatur bagaimana setiap individu atau departemen memainkan perannya. Ketika struktur ini selaras dengan fungsi yang seharusnya dilakukan, organisasi akan menghasilkan "musik" yang indah berupa kinerja yang optimal.

Sederhananya, keselarasan antara struktur dan fungsi organisasi adalah kunci keberhasilan. Ketika struktur organisasi mendukung fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, maka organisasi akan lebih efisien, efektif, dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Ini seperti sebuah mobil yang dirancang dengan mesin yang tepat untuk menjalankan fungsinya. Jika mesin terlalu kecil untuk bodi mobil, maka mobil akan lambat dan tidak efisien. Sebaliknya, jika mesin terlalu besar, maka konsumsi bahan bakar akan boros.

Sebaliknya, ketidaksesuaian antara struktur dan fungsi dapat menyebabkan berbagai masalah yang menghambat kinerja organisasi. Ibarat sebuah bangunan yang fondasinya retak, organisasi dengan struktur yang tidak sesuai akan mudah runtuh. Misalnya, jika tanggung jawab tidak jelas, karyawan akan merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Akibatnya, pekerjaan akan tumpang tindih, keputusan akan tertunda, dan komunikasi akan terhambat. Hal ini akan berdampak pada motivasi karyawan, kualitas produk atau layanan, dan pada akhirnya, keberlangsungan hidup organisasi.

Ketidaksesuaian struktur dan fungsi dalam organisasi maupun tempat kerja dapat menyebabkan:

  • Ketika struktur dan fungsi tidak selaras, proses kerja bisa menjadi tidak efisien. Tugas mungkin tidak dikerjakan dengan baik atau bahkan terabaikan, yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi.
  • Tanpa korelasi yang jelas antara struktur organisasi dan fungsi, anggota tim mungkin tidak memahami peran dan tanggung jawab mereka. Ini dapat menyebabkan kebingungan dan konflik di dalam tim. Tugas dan tanggung jawab yang tidak jelas dapat menyebabkan tumpang tindih pekerjaan, pemborosan sumber daya, dan pengambilan keputusan yang lambat. Ini seperti seorang tukang kayu yang memiliki terlalu banyak alat namun tidak tahu cara menggunakannya dengan efisien.
  • Struktur yang tidak mendukung fungsi dapat menyebabkan saluran komunikasi yang tidak efektif. Informasi penting mungkin tidak sampai ke orang yang tepat, yang dapat mengakibatkan keputusan yang buruk. Hal ini ibarat bermain bisik-bisik dalam ruangan yang ramai, di mana pesan yang disampaikan seringkali menjadi salah.
  • Anggota organisasi mungkin merasa frustrasi jika mereka tidak melihat hubungan antara apa yang mereka lakukan dan tujuan organisasi. Ini dapat menurunkan motivasi dan produktivitas. Mereka akan merasa seperti sedang berjalan di dalam kabut, tidak tahu arah yang harus dituju
  • Ketika struktur dan fungsi tidak terintegrasi, pengambilan keputusan bisa menjadi lambat dan tidak terarah, karena tidak ada kejelasan tentang siapa yang bertanggung jawab untuk keputusan tertentu. Ini seperti membuat keputusan investasi tanpa melakukan riset yang cukup.

Bagaimana Langkah Menyelaraskan Struktur dan Fungsi?

Keselarasan antara struktur dan fungsi organisasi adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Organisasi yang berhasil adalah organisasi yang mampu menyesuaikan struktur organisasinya dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan bisnis. Struktur yang baik harus mencerminkan fungsi-fungsi organisasi dan mendukung pencapaian tujuan.

Namun, seringkali organisasi menghadapi kesulitan dalam pengambilan keputusan akibat ketidaksesuaian antara struktur dan fungsi. Hal ini dapat menghambat efektivitas organisasi dan menghambat pencapaian tujuan. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah dapat dilakukan. Pertama, lakukan analisis mendalam terhadap struktur organisasi dan fungsi yang ada. Identifikasi area di mana terdapat ketidaksesuaian atau kebingungan. Kedua, tentukan tujuan organisasi secara jelas dan pastikan semua anggota memahami tujuan tersebut. Dengan memiliki tujuan yang jelas, struktur organisasi dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung pencapaian tujuan tersebut. Jika diperlukan, lakukan reorganisasi untuk memastikan bahwa struktur organisasi mendukung fungsi yang diperlukan. Reorganisasi ini dapat melibatkan perubahan dalam hal posisi, tim, atau departemen. Selain itu, pelatihan dan pengembangan juga sangat penting untuk memastikan bahwa semua anggota organisasi memahami peran mereka dan bagaimana mereka berkontribusi terhadap tujuan keseluruhan.

Untuk meningkatkan efektivitas organisasi, ciptakan saluran komunikasi yang efektif. Komunikasi yang baik akan memastikan bahwa informasi mengalir dengan lancar di seluruh organisasi. Terakhir, lakukan evaluasi secara berkala terhadap struktur dan fungsi organisasi. Dapatkan umpan balik dari anggota organisasi untuk mengetahui apa yang berfungsi dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, organisasi dapat mencapai keselarasan antara struktur dan fungsi, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Simpulannya mengkorelasikan aspek struktural dan fungsional adalah kunci untuk memahami dan mengoptimalkan sistem dalam berbagai disiplin ilmu. Dengan memahami bagaimana struktur mempengaruhi fungsi dan sebaliknya, kita dapat merancang sistem yang lebih efisien dan efektif, baik itu dalam konteks biologi, arsitektur, maupun organisasi. Oleh karena itu, penting bagi para peneliti, desainer, dan pemimpin organisasi untuk selalu mempertimbangkan hubungan ini dalam setiap keputusan yang mereka buat.

Semoga tulisan ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun