Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merenung di Akhir Tahun 2024

30 Desember 2024   12:08 Diperbarui: 30 Desember 2024   11:15 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi penulis

Detik-detik akhir tahun berlalu cepat,

Membawa sejuta kenangan  dan rasa.

Aku duduk termenung, merasa hangat,

Mencari makna dalam setiap cerita.

Di ujung tahun, sunyi menyapa, 

Malam yang hening, bintang pun pudar, 

Kesepian datang, seperti bayang-bayang, 

Menyelimuti hati, dalam gelap yang samar.

Refleksi diri, dalam cermin waktu, 

Apa yang terlewat, apa yang terbuang, 

Setiap detik berharga, kita terasa sendu, 

Momen indah, kini hanya kenangan.

Seperti daun gugur yang jatuh ke tanah,

Harapanku pun terkadang sirna.

Namun, di balik kegelapan malam,

Tersimpan benih baru yang siap tumbuh.

Di antara keramaian, jiwa terasa sepi, 

Suara tawa, namun hati tak mampu, 

Kemanakah pergi, semua harapan dan mimpi? 

Tersimpan rapi, dalam lipatan tahun yang lalu.

Namun, di balik kesepian ini, 

Ada pelajaran yang tak ternilai, 

Bahwa hidup adalah perjalanan, 

Dengan liku-liku dan semangat harapan.

Akhir tahun, saatnya merenun kawan, 

Menyusun kembali, harapan yang hilang, 

Menggenggam erat, setiap impian, 

Menatap masa depan, dengan penuh keyakinan.

Kesepian bukan akhir, tapi awal baru, 

Sebuah kesempatan untuk bangkit dan berjuang, 

Mari sambut dan semangat di tahun baru, 

Menjadi lebih baik, dalam setiap langkah ke depan.

Dengan semangat baru, kita siapkan langkah ke depan,

Menulis kisah indah di lembaran baru.

Mari bergandengan tangan, kawan,

Membangun mimpi dan meraih bintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun