Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Mengukir Kata

12 Desember 2024   07:09 Diperbarui: 12 Desember 2024   07:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi penulis


Rindu Mengukir Kata

Kertas putih, menanti tinta,

Hatiku sunyi, rindu tinta.

Kata-kata tertahan, tak berdaya,

Aku rindu menulis, di pagi raya.

Dulu, setiap sudut rumah adalah inspirasi, Kini, inspirasi itu sirna, tak berbekas. Kertas putih, saksi bisu, 

Menyaksikan kerinduan hatiku.

Rindu menggores, di lembaran kosong,

Kisah-kisah terpendam, yang tak terungkap.

Rindu menuangkan, setiap rasa,

Dalam bait-bait puisi, yang merdu dan elok.

Rindu menulis, tentang senja yang indah,

Tentang bintang-bintang, yang bertaburan di langit.

Rindu menulis, tentang mimpi yang terindah,

Tentang harapan yang selalu terpaut.

Oh, tinta, kembalilah padaku,

Agar aku bisa menulis, dengan bebas dan merdeka.

Aku rindu menulis, dengan jiwa yang penuh,

Menuliskan semua, yang tersimpan di hatiku.

Rindu tinta biru tua, sejuk di ujung pena, Menuliskan kisah cinta, yang tak pernah terlupa. 

Atau tinta merah menyala, membara semangat jiwa, 

Menggoreskan mimpi-mimpi

, idealis yang selalu indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun