Rindu Mengukir Kata
Kertas putih, menanti tinta,
Hatiku sunyi, rindu tinta.
Kata-kata tertahan, tak berdaya,
Aku rindu menulis, di pagi raya.
Dulu, setiap sudut rumah adalah inspirasi, Kini, inspirasi itu sirna, tak berbekas. Kertas putih, saksi bisu,Â
Menyaksikan kerinduan hatiku.
Rindu menggores, di lembaran kosong,
Kisah-kisah terpendam, yang tak terungkap.
Rindu menuangkan, setiap rasa,
Dalam bait-bait puisi, yang merdu dan elok.
Rindu menulis, tentang senja yang indah,
Tentang bintang-bintang, yang bertaburan di langit.
Rindu menulis, tentang mimpi yang terindah,
Tentang harapan yang selalu terpaut.
Oh, tinta, kembalilah padaku,
Agar aku bisa menulis, dengan bebas dan merdeka.
Aku rindu menulis, dengan jiwa yang penuh,
Menuliskan semua, yang tersimpan di hatiku.
Rindu tinta biru tua, sejuk di ujung pena, Menuliskan kisah cinta, yang tak pernah terlupa.Â
Atau tinta merah menyala, membara semangat jiwa,Â
Menggoreskan mimpi-mimpi
, idealis yang selalu indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H