Sinaps adalah titik koneksi antara neuron (sel saraf) di otak. Mereka memungkinkan komunikasi melalui sinyal kimia. Ketika neuron aktif secara berlebihan, mereka melepaskan neurotransmitter (bahan kimia yang membawa sinyal) lebih cepat daripada yang dapat mereka hasilkan kembali. Ini menyebabkan penurunan efisiensi sinaptik, yang membuat otak merasa lelah.
2. Penurunan Aktivitas Neuron:
Otak membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar. Ketika kadar glukosa rendah, aktivitas neuron menurun, yang menyebabkan kelelahan mental. Selain itu, otak juga membutuhkan oksigen untuk berfungsi. Kurangnya oksigen dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan kognitif.
3. Penumpukan Produk Sampingan:
Aktivitas otak menghasilkan produk sampingan metabolisme, seperti asam laktat. Penumpukan metabolit ini dapat mengganggu fungsi neuron dan menyebabkan kelelahan.
4. Regulasi Hormon:
Hormon stres seperti kortison dapat menyebabkan kelelahan mental jangka panjang. Selain itu, Dopamin adalah neurotransmitter yang terkait dengan motivasi dan kesenangan. Kelelahan dapat menyebabkan penurunan kadar dopamin, yang membuat kita merasa kurang termotivasi.
5. Faktor Psikologis:
Stres kronis dapat menyebabkan kelelahan mental dengan meningkatkan pelepasan kortison dan mengganggu fungsi otak. Kecemasan dapat menyebabkan pikiran yang berputar-putar dan kesulitan berkonsentrasi, yang menyebabkan kelelahan mental. Depresi dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik, serta kesulitan berkonsentrasi dan motivasi.
6. Kurang Tidur:
Tidur sangat penting untuk pemulihan otak. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan mental, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan suasana hati.