Dalam kutipan dari jurnalnya, Turner menulis:
"Hutan bukan hanya tempat fisik, tetapi juga tempat metaforis. Ia mewakili alam liar, yang belum terjamah, dan juga kekuatan-kekuatan yang tidak diketahui. Dalam hutan, manusia bertemu dengan dirinya sendiri, dengan alam, dan dengan kekuatan-kekuatan yang lebih besar."
Turner juga menekankan pentingnya "simbolisme" dalam memahami hutan. Pohon-pohon, hewan, dan tumbuhan memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Ndembu. Misalnya, pohon baobab melambangkan kekuatan dan ketahanan, sementara burung elang melambangkan keberanian dan kebebasan.
Pohon baobab, termasuk dalam genus Adansonia dan terdiri dari beberapa spesies yang tersebar di Madagaskar, Afrika, dan Australia. Ciri khas pohon ini adalah batang yang sangat besar dan membesar hingga puluhan meter, cabang- cabang yang pendek dan menyebar ke segala arah sehingga memberikan kesan seperti akar yang mencuat dari tanah, daun besar dan majemuk, bunga besar dan berwarna putih dengan aroma khas, dan buah besar dan keras dengan banyak biji. Buah baobab memiliki usia yang sangat panjang. Pohon baobab diperkirakan bisa hidup hingga ribuan tahun, sehingga sering disebut sebagai "pohon abadi". Pohon baobab memiliki peran penting dalam ekosistem, terutama sebagai sumber makanan dan air bagi hewan-hewan di sekitarnya. Buah, daun, dan kulit batang baobab memiliki berbagai manfaat bagi manusia, seperti sumber makanan, obat-obatan, dan bahan pembuatan tekstil. Bentuk batang dan cabang yan Pohon baobab memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik terhadap lingkungan yang kering dan panas. Pohon Baobab memiliki keistimewaan. Pohon baobab memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat setempat, seringkali dianggap sebagai pohon suci atau tempat berkumpul.
Burung elang memiliki makna simbolisme ini dalam konteks masyarakat Ndembu. Elang dikenal sebagai pemburu ulung yang tak gentar menghadapi tantangan. Keberaniannya dalam menghadapi mangsa yang lebih besar seringkali menjadi inspirasi bagi banyak budaya. Dalam konteks masyarakat Ndembu, keberanian ini mungkin dikaitkan dengan keberanian dalam menghadapi kesulitan hidup, mempertahankan nilai-nilai komunitas, atau menghadapi musuh. Elang terbang tinggi di langit, bebas menjelajahi luasnya cakrawala. Kebebasan ini bisa diartikan sebagai kebebasan berpikir, kebebasan bertindak, atau kebebasan dari belenggu tradisi yang membatasi. Dalam masyarakat Ndembu, simbol kebebasan ini mungkin mencerminkan semangat mandiri, keinginan untuk mengeksplorasi potensi diri, atau bahkan semangat perlawanan terhadap penindasan. Elang memiliki penglihatan yang sangat tajam, memungkinkan mereka untuk melihat jauh ke depan. Dalam konteks simbolisme, penglihatan yang tajam ini bisa diartikan sebagai kemampuan untuk melihat jauh ke masa depan, merencanakan dengan matang, atau memiliki intuisi yang kuat. Elang adalah burung yang kuat dan tangguh. Kekuatan fisiknya dikaitkan dengan kekuatan mental dan spiritual. Dalam masyarakat Ndembu, simbol kekuatan ini mungkin mewakili kekuatan kolektif komunitas, kekuatan seorang pemimpin, atau kekuatan untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sulit.
Melalui analisisnya, Turner menunjukkan bagaimana ritual dan simbolisme dalam hutan membantu masyarakat Ndembu untuk memahami dunia mereka, mengatasi konflik, dan membangun identitas kolektif. Hutan menjadi "cermin" yang memantulkan nilai-nilai, kepercayaan, dan sejarah masyarakat.
"The Forest of Symbols" memberikan perspektif yang kaya dan mendalam tentang peran hutan dalam masyarakat. Turner menunjukkan bahwa hutan bukan hanya tempat fisik, tetapi juga "ruang simbolis" yang penuh makna dan penting bagi kehidupan manusia.Â
Hutan sebagai Metafora Kosmos dapat dimaknai sebagai berikut.Â
- Bagi masyarakat Ndembu, hutan bukan sekadar kumpulan pepohonan, melainkan representasi dari alam semesta yang lebih luas. Hutan menjadi mikrokosmos yang mencerminkan tatanan kosmik.
- Berbagai jenis tumbuhan dan hewan di hutan dikaitkan dengan siklus hidup manusia, kelahiran, pertumbuhan, kematian, dan reinkarnasi. Melalui ritual yang dilakukan di hutan, masyarakat Ndembu menyelaraskan diri dengan ritme alam dan siklus kehidupan.
- Struktur sosial masyarakat Ndembu juga tergambar dalam hutan. Posisi individu dalam masyarakat, hubungan kekerabatan, dan hierarki sosial dapat dijelaskan melalui metafora hutan.
Ritual sebagai Drama Kosmik dalam lensa dapat dijelaskan di antaranya:Â
- Ritual-ritual yang dilakukan di hutan seringkali merupakan pementasan kembali kisah penciptaan. Melalui drama ini, masyarakat Ndembu memperkuat ikatan mereka dengan asal-usul dan menegaskan identitas kolektif mereka.
- Hutan menjadi tempat untuk mengatasi konflik sosial. Konflik-konflik yang muncul dalam masyarakat diproyeksikan ke dalam dunia simbolik hutan, kemudian diselesaikan melalui ritual.
- Ritual inisiasi yang dilakukan di hutan menandai peralihan dari satu tahap kehidupan ke tahap lainnya. Dalam ritual ini, individu mengalami transformasi identitas dan memperoleh peran sosial yang baru.
Simbolisme Hutan dapat dimaknai di antaranya:Â
- Pohon sebagai Axis Mundi: Pohon-pohon tertentu, seperti pohon baobab, dianggap sebagai sumbu dunia yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia roh. Pohon-pohon ini menjadi tempat suci dan pusat ritual.
- Hewan sebagai Totem: Hewan-hewan tertentu dianggap sebagai totem yang melambangkan kelompok kekerabatan atau klan. Melalui hubungan dengan totem, individu merasa terhubung dengan leluhur dan kekuatan gaib.
- Tumbuhan Obat sebagai Simbol Penyembuhan: Tumbuhan obat yang ditemukan di hutan memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan penyembuhan fisik dan spiritual.
Hutan sebagai Cermin Masyarakat dapat dijelaskan di antaranyaÂ
- Melalui ritual dan simbolisme hutan, nilai-nilai kolektif masyarakat Ndembu diperkuat. Nilai-nilai seperti solidaritas, kerjasama, dan penghormatan terhadap alam menjadi dasar kehidupan sosial mereka.
- Hutan menjadi tempat di mana kekuatan gaib dipercaya bersemayam. Melalui ritual, masyarakat Ndembu berusaha menjalin hubungan harmonis dengan kekuatan-kekuatan gaib ini.
- Hutan menyimpan sejarah dan tradisi masyarakat Ndembu. Melalui cerita rakyat dan mitos yang dihubungkan dengan hutan, masyarakat mengingat asal-usul mereka dan memperkuat identitas budaya.