Gosip dalam Politik: Gosip politik seringkali digunakan untuk mendiskreditkan lawan politik, mempengaruhi opini publik, dan mengontrol narasi politik.
Prinsipnya gosip, yang sering dianggap sebagai aktivitas yang remeh, sebenarnya memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk masyarakat. Dengan melihat gosip melalui lensa diskursus Foucault, kita dapat memahami bagaimana gosip terlibat dalam produksi pengetahuan, pembentukan identitas, dan pemeliharaan kekuasaan.
Referensi yang bisa diperdalam:Â
 "Gossip and Power: A Foucauldian Analysis of Workplace Gossip" oleh Susan J. Matt (2005):  mempertahankan hierarki kekuasaan.
 "The Politics of Gossip: A Foucauldian Perspective on Gender and Power" oleh Judith Butler (1990)
Matt, S. J. (2005). Gossip and power: A Foucauldian analysis of workplace gossip. Communication Quarterly, 53(4), 355-370.
Butler, J. (1990). The politics of gossip: A Foucauldian perspective on gender and power. Signs: Journal of Women in Culture and Society, 15(4), 647-667.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H