Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gosip dalam Lensa Foucault

24 September 2024   16:25 Diperbarui: 24 September 2024   16:33 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Foucault mengajak kita untuk melihat bahasa bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sistem kekuasaan yang membentuk realitas kita. Diskursus, menurut Foucault, adalah kumpulan praktik berbicara yang membentuk cara kita berpikir, bertindak, dan memahami dunia. Gosip, sebagai bentuk komunikasi verbal, sangat tertanam dalam diskursus ini.

"Discourse on Language": Gosip sebagai Praktik Pembentukan Makna

Dalam "Discourse on Language", Foucault membahas bagaimana kata-kata tidak hanya mewakili objek, tetapi juga membentuk cara kita memandang dan berbicara tentang objek tersebut. Gosip, dengan cara yang sama, membentuk cara kita memahami individu, kelompok, atau peristiwa. Melalui gosip, kita menciptakan narasi-narasi tertentu yang kemudian menjadi "kebenaran" dalam komunitas kita.

"Discipline and Punish": Gosip sebagai Alat Disiplin

"Discipline and Punish" membahas bagaimana institusi modern seperti penjara dan sekolah menggunakan berbagai mekanisme untuk mendisiplinkan individu. Gosip, dalam konteks ini, dapat dilihat sebagai bentuk disiplin yang lebih informal. Melalui gosip, individu dapat diatur untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku. Gosip yang negatif tentang perilaku menyimpang dapat berfungsi sebagai pencegah bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

"The History of Sexuality": Gosip dan Kontrol Seksualitas

Dalam "The History of Sexuality", Foucault mengungkap bagaimana seksualitas diatur dan dikontrol melalui diskursus. Gosip tentang seksualitas seringkali digunakan untuk mengontrol perilaku seksual individu dan menegakkan norma-norma seksual yang berlaku. Gosip tentang orientasi seksual, misalnya, dapat digunakan untuk mendiskriminasi dan mengucilkan kelompok minoritas seksual.

Mengapa Konsep Foucault Relevan untuk Memahami Gosip?

  • Foucault menunjukkan bahwa kekuasaan tidak hanya berasal dari institusi formal, tetapi juga tertanam dalam praktik sehari-hari, termasuk dalam percakapan sehari-hari seperti gosip. Gosip dapat menjadi alat untuk memperkuat atau menantang hubungan kekuasaan.

  • Foucault berpendapat bahwa pengetahuan tidaklah netral, melainkan selalu terkait dengan kekuasaan. Gosip seringkali menyebarkan pengetahuan yang tidak terverifikasi, namun memiliki kekuatan untuk membentuk persepsi dan opini publik.

  • Foucault berpendapat Diskursus adalah sistem pemikiran yang membentuk cara kita memahami dunia. Gosip membentuk diskursus tertentu tentang individu, kelompok, atau peristiwa, sehingga mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun