Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengalir bersama Hujan

11 September 2024   09:20 Diperbarui: 11 September 2024   09:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi penulis

Mengalir Bersama Hujan

Berjalan kaki saat hujan,

Langkahku terhenti, di bawah langit yang tak biru,

Hujan turun, langit kelabu,

Menyentuh bumi, dingin menusuk.

Hujan deras, membasahi seluruh tubuh.

Payung kecil, tak mampu menghalau derasnya air,

Terjebak di sini, tak bisa kemana,

Namun hatiku, tetap tersenyum memandang indah.

Derai air, irama syahdu,

Menyapa jiwa, menenangkan hati.

Di balik jendela, kulihat dunia,

Dalam tetesan air, tercurah kasih.

Tak perlu kecewa, tak perlu bersedih,

Nikmati saja, turunnya  hujan.

Biarkan tubuh, terbasuh air suci,

Jiwa pun tenang, terbebas dari beban.

Di tengah hujan, kutemukan ketenangan hati,

Sebuah nikmat, yang tak ternilai.

Tak menjadi masalah terjebak di sini, 

Karena kunikmati dan ku syukuri. 

Dengan komat kamit berdoa, 

Lalu juga ku ambil handphone, ku utak atik,

Kutonton drakor, dengan tema dunia yang indah.

Tetap bersyukur hati dengan semua yang ada. 

Mungkin nanti, saat hujan reda,

Aku akan pulang, dengan hati lapang.

Terimakasih hujan, telah mengajarkanku,

Bahwa kebahagiaan, tak selalu harus sempurna.

Dalam keterbatasan, kutemukan kebebasan,

Untuk menikmati hidup, dengan sederhana.

Hujan, kau adalah sahabatku,

Yang saat ini ada, menemani hari-hariku.

Semoga nanti, ketika kuingat kembali,

Hujan sore ini, akan selalu tersenyum.

Karena hujan telah mengajarkanku,

Untuk selalu bersyukur, dalam segala hal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun