Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Menangkap Mentari di Pagi Hari

10 September 2024   07:21 Diperbarui: 10 September 2024   07:42 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi penulis

Menangkap Mentari di Pagi Hari

Pagi menyingsing, dunia terbangun, 

Selimut embun, menyelimuti rerumputan. 

Mentari perlahan, mulai menampakkan diri, 

Membawa harapan baru, bagi setiap hati.

Di ufuk timur, mentari terbit,

Cahaya emas, menyapa langit.

Seolah tertangkap, dalam dekapan,

Di balik awan, tercipta keajaiban.

Dengan tangan terulur, kucoba meraih,

Sinar hangat, yang tak terkira.

Namun, ia licin, seperti embun pagi,

Melayang bebas, di atas bumi.

Kucoba menangkap, dalam lensa kamera,

Momen tak terlupakan nan indah, 

Warna jingga, merah, kuning yang nampak putih,

Terukir abadi, dalam bingkai hati.

Mentari tertangkap, dalam jiwa,

Menyentuh kalbu, dengan penuh makna.

Kehangatannya, menyapa raga,

Menyentuh hati, dengan penuh cinta. 

Walau tak bisa kupegang,

Namun, cahayanya, selalu menyapa.

Menjadi inspirasi, dalam setiap langkah,

Menyentuh hati, dengan penuh makna. 

Oh Cahaya mentari, guru sejati, 

Mengajarkanku arti hidup, yang berarti. 

Tentang keindahan, tentang harapan, 

Tentang cinta, yang takkan pernah padam.

Oh mentari, kau bagai peluk, saat hati gundah, 

Menyembuhkan luka, yang menganga. 

Menjadi saksi bisu, setiap kisah, 

Menyimpan rahasia, di balik senja.

Dalam setiap terbitmu oh mentari,

Ada semangat baru, yang berkilau.

Menyulut api, dalam dada, 

Untuk meraih mimpi, yang selalu ada.

Oh, mentari, engkau sahabat sejati, 

Menemani langkah, hingga akhir nanti. 

Cahayamu, menjadi petunjuk jalan, 

Menuju masa depan, yang cerah dan indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun