Mentari meredup, jingga merekah,
Di ufuk barat, langit menyapa.
Seiring langkah, hati berdebar,
Menikmati senja, perjalanan tercipta.
Awan berarak, menari di angkasa,
Membawaku terbang, ke dunia fana.
Angin berbisik, lembut dan syahdu,
Menyentuh jiwa, penuh makna terpadu.
Cahaya redup, menyapa bumi,
Menyisakan rona, di hatiku terukir.
Seiring langkah, kutemui makna,
Dalam perjalanan, senja menyapa.
Bintang berkelap-kelip, di langit malam,
Menjadi saksi, perjalanan terjal yang mungkin kelam,
Senja menyapa, dengan keindahannya,
Menyentuh jiwa, penuh ketenangannya.
Dan kini, malam tiba, membungkus dunia,
Bulan purnama, bersinar sempurna.
Bayangan diri, memanjang di jalan,
Mengiringi langkah, hingga ke rumah.
Kenangan senja, terukir dalam jiwa,
Sebuah lukisan, indah dan abadi,
Dalam sunyi malam, ku merenung tentang anugerah,
Dalam hati terdalam berucap terima kasih.Â
Terimakasih, senja,
Mungkin esok, senja akan kembali,
Dengan warna yang berbeda, dan cerita yang baru.
Namun, keindahannya tetap sama,
Menjadi inspirasi, untuk hidup yang selalu baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H