Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerita Bersambung: Bunga dalam Badai

7 Agustus 2024   08:06 Diperbarui: 7 Agustus 2024   08:13 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian 1: Pertemuan Tak Terduga

Hari pertama perkuliahan Antropologi terasa begitu membingungkan bagi Siti. Gedung fakultas yang baru saja ia masuki terasa begitu luas dan megah. Dengan langkah ragu, ia menyusuri koridor panjang, mengikuti petunjuk arah menuju ruang kelasnya. Sesampainya di tangga, Siti mengeluarkan napas lega. Akhirnya, ia menemukan kelasnya.

Sambil menaiki anak tangga, Siti sibuk merapikan kerudungnya. Tak sengaja, bros cantik berwarna perak yang menjadi hiasan kerudungnya terlepas dan jatuh ke lantai bawah. Ia tidak menyadari hal itu hingga suara langkah kaki seseorang membuatnya menoleh. Seorang pemuda dengan senyum ramah menghampirinya, membawa bros tersebut.

"Ini punya kamu, ya?" tanya pemuda itu, yang kemudian memperkenalkan diri sebagai Arya.

Siti mengangguk sambil tersenyum. "Iya, makasih ya."

Arya terkejut saat mengetahui bahwa mereka ternyata akan satu kelas. "Wah, ternyata kita sekelas. Aku Arya, ketua kelas."

Perkenalan singkat itu membuat Siti merasa sedikit lebih tenang. Ternyata, memulai perkuliahan di kampus baru tidak sesulit yang ia bayangkan.

Hari-hari berikutnya, Siti dan Arya semakin sering bertemu di kelas Antropologi Agama. Arya, dengan sifatnya yang ramah dan perhatian, selalu berusaha mencairkan suasana kelas. Siti pun merasa nyaman berada di dekatnya. Perlahan tapi pasti, benih-benih perasaan mulai tumbuh di hati Siti.

Setiap kali ada tugas kelompok, mereka selalu menjadi pasangan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk mengerjakan tugas, berdiskusi, dan bahkan sekadar mengobrol tentang hal-hal ringan. Siti semakin kagum pada Arya. Selain pintar, Arya juga memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

Suatu hari, Siti diajak Arya untuk bergabung dengan organisasi kemahasiswaan. Arya adalah ketua divisi kepanitiaan acara. Siti yang tertarik dengan dunia sosial pun langsung menyetujui ajakan Arya.

Dalam organisasi, Siti dan Arya semakin dekat. Mereka bekerja sama dalam berbagai kegiatan. Siti merasa sangat beruntung bisa memiliki teman sepertinya Arya. Arya pun begitu. Ia merasa sangat nyaman berada di dekat Siti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun