Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Apa Itu Presipitasi?

5 Agustus 2024   19:09 Diperbarui: 5 Agustus 2024   19:10 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Presipitasi? 

Presipitasi sering disebut curah hujan. Kata "presipitasi" berasal dari bahasa Latin praecipitatio, yang berarti "jatuh cepat" atau "terburu-buru". 

Dalam konteks ilmiah, kata ini digunakan untuk menggambarkan proses di mana suatu zat terbentuk dari larutan dan mengendap ke dasar wadah.  Contohnya, dalam kimia, presipitasi terjadi ketika dua larutan dicampur dan menghasilkan zat padat yang tidak larut.  Dalam meteorologi, presipitasi mengacu pada air yang jatuh dari atmosfer ke bumi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, atau hujan beku. Jadi, asal usul kata "presipitasi" terkait dengan gerakan cepat dan tiba-tiba dari suatu zat, baik dalam bentuk kimia maupun meteorologi. 

Presipitasi adalah proses jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk cair atau padat.  Ini merupakan bagian penting dari siklus hidrologi, yang mengatur pergerakan air di bumi. 

 

Ada beberapa jenis presipati, yaitu: 

  •  Hujan: Air cair yang jatuh dari awan.

  • Salju: Kristal es yang jatuh dari awan.

  • Hujan Es: Bola es yang jatuh dari awan.

  • Hujan Gerimis: Tetesan air yang sangat kecil yang jatuh dari awan.

  • Embun: Tetesan air yang terbentuk di permukaan benda karena kondensasi uap air.

  • Kabut: Tetesan air yang melayang di udara dekat permukaan bumi.

Nah bagaimana proses terjadinya presipitasi? Berikut tahapannya: 

1. Penguapan: Air di permukaan bumi menguap menjadi uap air.

2. Kondensasi: Uap air naik ke atmosfer dan mendingin, sehingga berubah menjadi tetesan air atau kristal es.

3. Pembentukan Awan: Tetesan air atau kristal es berkumpul dan membentuk awan.

4. Presipitasi: Ketika tetesan air atau kristal es di awan menjadi terlalu berat, mereka jatuh ke bumi sebagai presipitasi.

Apa sajakah faktor yang mempengaruhi Presipitasi? Presipitasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 

  • Suhu: Suhu udara mempengaruhi jumlah uap air yang dapat ditampung di udara.

  • Tekanan Udara: Tekanan udara yang rendah memungkinkan udara naik dan mendingin, sehingga meningkatkan kemungkinan presipitasi.

  • Topografi: Pegunungan dapat memaksa udara naik dan mendingin, sehingga meningkatkan presipitasi di lereng gunung.

  •  Arus Laut: Arus laut hangat dapat meningkatkan penguapan dan presipitasi di daerah sekitarnya.

Apa pentingnya presipitasi, di antaranya: 

  • Sumber Air: Presipitasi merupakan sumber air utama bagi kehidupan di bumi.

  • Pertanian: Presipitasi sangat penting untuk pertumbuhan tanaman.

  • Ekosistem: Presipitasi membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

  • Iklim: Presipitasi merupakan faktor penting dalam menentukan iklim suatu daerah.

Referensi:

     "Meteorology Today" oleh C. Donald Ahrens

     "Introduction to Atmospheric Science" oleh John M. Wallace dan Peter V. Hobbs

 Website:

     National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA): https://www.noaa.gov/

     American Meteorological Society (AMS): https://www.ametsoc.org/

Informasi ini hanya gambaran umum tentang presipitasi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk ke sumber-sumber yang disebutkan di atas atau sumber ilmu lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun