Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Pasta Gigiku Dimakan Semut?

4 Agustus 2024   16:34 Diperbarui: 4 Agustus 2024   16:39 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pasta gigi, atau odol, adalah sahabat karib kita dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Lebih dari sekadar membersihkan sisa makanan, pasta gigi memiliki peran penting dalam mencegah kerusakan gigi, menjaga nafas segar, dan meningkatkan estetika senyum kita. 

Pasta gigi umumnya terdiri dari beberapa bahan utama, diantaranya: 

  • Abrasif: Bahan ini membantu membersihkan plak dan kotoran dari permukaan gigi. Contohnya: kalsium karbonat, silika, dan aluminium hidroksida.

  • Deterjen: Bahan ini membantu membuat busa dan mengangkat kotoran. Contohnya: sodium lauryl sulfate (SLS).

  • Fluorida: Bahan ini memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan gigi.

  • Pewarna: Bahan ini memberikan warna pada pasta gigi.

  • Perasa: Bahan ini memberikan rasa dan aroma pada pasta gigi.

  • Pemanis: Bahan ini memberikan rasa manis pada pasta gigi. 

Nah, rupanya beberapa pasta gigi mempunyai kandungan manis. Mungkin ini yang membuat ketika anak anak saya menjatuhkan pasta gigi ke lantai kamar mandi, tampak semut berada di sekitar.

Lalu bahan pemanis yang ada pada pasta gigi? 

Pasta gigi umumnya mengandung bahan pemanis untuk meningkatkan rasa dan membuat pengalaman menyikat gigi lebih menyenangkan. Namun, beberapa bahan pemanis ini memiliki potensi bahaya bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu lama. Berikut adalah beberapa bahan pemanis yang umum ditemukan pada pasta gigi dan potensi bahayanya:

1. Sukrosa (Gula)

  • Sukrosa adalah gula sederhana yang dapat menyebabkan kerusakan gigi, terutama pada anak-anak. Bakteri dalam mulut memetabolisme gula dan menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi.  

2. Sorbitol

  • Sorbitol adalah alkohol gula yang umumnya dianggap aman. Namun, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan diare dan gangguan pencernaan.

3. Xylitol

  • Xylitol umumnya dianggap aman dan bahkan dapat membantu mencegah kerusakan gigi. Namun, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa orang. 

4. Mannitol

  • Mannitol adalah alkohol gula yang umumnya dianggap aman. Namun, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan diare dan gangguan pencernaan.

Xylitol, sorbitol, dan mannitol adalah pemanis alternatif yang tidak menyebabkan kerusakan gigi. Namun, tentu saja jika penggunaan sesuai dengan aturan dan tidak berlebihan. 

Lalu bagaimana tips memilih pasta gigi terkait bahan pemanis ini? Berikut di antaranya tipsnya: 

  • Pilih pasta gigi yang mengandung pemanis alami seperti xylitol, sorbitol, atau mannitol.

  • Hindari pasta gigi yang mengandung sukrosa.

  • Perhatikan label dan baca dengan cermat daftar bahan.

  • Konsultasikan dengan dokter gigi atau ahli kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi pasta gigi yang tepat.

  • Perlu diingat bahwa pasta gigi dirancang untuk digunakan pada gigi dan gusi, bukan untuk dikonsumsi. Hindari menelan pasta gigi, terutama pada anak-anak.

  • Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang bahan pemanis dalam pasta gigi, konsultasikan dengan dokter gigi atau ahli kesehatan.

Tentu saja pasta gigi, atau odol, adalah sahabat karib kita dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tapi, dengan begitu banyak pilihan di pasaran, bagaimana kita memilih yang tepat? Yuk, simak tipsnya!

1. Sesuaikan dengan Kebutuhan:

  • Gigi sensitif? Cari pasta gigi dengan kandungan fluoride rendah dan bahan penenang seperti kalium nitrat atau strontium klorida.

  • Gigi kuning? Pilih pasta gigi pemutih dengan bahan aktif seperti hydrogen peroxide atau baking soda.

  • Gigi berlubang? Gunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride tinggi untuk memperkuat enamel gigi.

  • Gigi berdarah? Cari pasta gigi dengan bahan antiseptik seperti triclosan atau chlorhexidine.

2. Perhatikan Kandungannya:

  • Fluoride: Bahan penting untuk memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan.

  • Sodium Lauryl Sulfate (SLS): Bahan yang membuat pasta gigi berbusa, tapi bisa menyebabkan iritasi pada beberapa orang.

  • Parabens: Pengawet yang bisa menyebabkan alergi.

  • Artificial Sweeteners: Bisa menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

3. Tips Menggosok Gigi:

  • Gunakan sikat gigi berbulu lembut.

  • Gosok gigi dengan gerakan memutar selama 2 menit, 2 kali sehari.

  • Bersihkan semua permukaan gigi, termasuk bagian dalam, luar, dan permukaan kunyah.

  •  Ganti sikat gigi setiap 3 bulan atau ketika bulu sikat sudah rusak.

  • Jangan lupa membersihkan lidah dengan scraper lidah.

4. Tambahan untuk Senyum Sehat:

  • Kunjungi dokter gigi secara rutin untuk pemeriksaan dan pembersihan.

  •  Makan makanan sehat dan hindari makanan manis.

  •  Minum banyak air putih.

  • Hindari merokok.

Ingat, memilih pasta gigi yang tepat dan menerapkan kebiasaan menggosok gigi yang baik adalah kunci untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Senyum cerah dan percaya diri menanti!

Nah bagaimana dengan tips menggunakan pasta gigi. Beberapa yang bisa dilakukan, yaitu: 

  • Sikat gigi dua kali sehari: Sikat gigi selama 2 menit setiap kali menyikat.

  • Gunakan sikat gigi berbulu lembut: Sikat gigi berbulu keras dapat merusak enamel gigi.

  • Gunakan pasta gigi secukupnya: Jangan gunakan terlalu banyak pasta gigi.

  • Sikat semua permukaan gigi: Pastikan Anda menyikat semua permukaan gigi, termasuk bagian belakang dan permukaan kunyah.

  • Bersihkan lidah: Sikat lidah Anda untuk menghilangkan bakteri dan bau mulut.

  • Ganti sikat gigi setiap 3 bulan: Sikat gigi yang sudah usang tidak efektif dalam membersihkan gigi.

Pasta gigi merupakan salah satu alat penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan memilih pasta gigi yang tepat dan menggunakannya dengan benar, Anda dapat menjaga senyum cerah dan gigi sehat sepanjang hidup. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.

Tulisan ini hanya sepemahaman penulis. Pembaca diharapkan lebih banyak membaca referensi lainnya untuk mendapatkan pemahaman lebih. 

Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun