Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Membaca Etnografi?

17 Juli 2024   13:25 Diperbarui: 17 Juli 2024   13:28 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isu yang dibahas dari tulisan Paloma Gay y Blasco and Huon Wardle yang berjudul How to Read Ethnography adalah seberapa penting etnografi mampu memproduksi pengetahuan yang berarti mengapa kita harus membaca etnografi? Dengan mengeksplor etnografi secara detail maka berbagai jenis pengetahuan dapat ditangkap. Etnografi bermakna bagi kehidupan manusia.

How to Read Ethnography mencoba memberikan panduan yang sangat berharga untuk mendekati teks antropologi. Tulisan ini membantu kita untuk mengembangkan pemahaman yang kritis dari teks dan menjelaskan bagaimana kita mengidentifikasi dan menganalisis ide-ide inti/pokok kemudian mengaplikasikan pada kajian yang lebih luas. Dengan 'kutipan' teks etnografi klasik dan kontemporer-- teks kunci yang disajikan membuat kita berimajinasi sebagai halnya kita sedang fieldwork. Penyajian itu untuk memperlihatkan ide yang lebih luas, subjek dan orang yang yang mengaplikasikan etnografi, misalnya dari Evans-Pritchard, Mead, Bateson, Firth and Fortune are placed next to Scheper-Hughes, Fardon, Abu-Lughod, Geertz, Marcus and Clifford. Dengan kombinasinya, kita akan dapat menghubungkannya dengan isu yang sedang diperdebatkan atau relevan, sekarang dan sebelumnya. Teks yang disajikan mencakup  eponymous aspect dari diskusi metodologi. Tulisannya itu menyajikan kerangka yang diperlukan, khususnya bagi etnografer pemula dan memberikan inspirasi bagaimana etnografi disajikan secara kreatif dan 'provokatif. Ia senantiasa mengingatkan kita untuk fungsi etnografi yang penting bagi pengetahuan antropologi. 

Pada bab 1, 2, dan 3 Blasco dan Wadle memfokuskan bagaimana memahami perbedaan budaya dengan referensi ya ada; membandingkan referensi tersebut dengan framing yang relevan dari konteks dan detailnya; dan menjawab pertanyaan tentang rumus/logika untuk eksplanasi sesuai dengan konteks dan prosesnya---tahap abstrak/analisis. Bab 4 dan 5 menunjukkan perbedaan gaya, teknik dari proses informasi dan model dari argumen; bagaimana antropolog mencerminkan perjalanan hidupnya; dan bagaimana antropolog membentuk cerminan tersebut melalui posisi etnografi---analisis dan agya yang berbeda-beda. Pada bab  6,7, dan 8 membuka diskusi dari hasil etnografi yang dihasilkan; menunjukkan hubungan etnografi dengan pembacanya; suara etnografi; dan bagaimana teks etnografi berhubungan dengan disiplin yang diperbincangkan. 

How to Read Ethnography, disebutkan bahwa antropologi fokus pada bagaimana antropolog menggambarkan pengalaman hidup dan bagaimana mereka membentuk gambaran etnografi dari berbagai argumen. Antropolog perlu membandingkan perilaku, bahasa, dan ide kehidupan untuk mengetahui makna perilaku dan tindakan sesuai konteks sosial dan budaya mereka. Seorang etnografer harus membandingkan dalam rangka menangkap tujuan dan makna dari sebuah tindakan. Perbandingan/komparasi, kontekstualisasi dan eksposisi seperti prisma utama bagi penulis etnografi melihat dunia. 

Misalnya, gambaran dari kutipan etnografi Henrietta Moore, meneliti hubungan antara laki-laki dan perempuan di Kenya. Pada pagi hari dia (Moore) melihat perempuan membersihkan abu di perapian dan membuang ke tempat pembuangan abu, dan dalam perjalanan berpapasan dengan laki-laki sambil menunjukkan abu yang Ia bawa. Lalu keduanya tertawa. Dalam hal ini dapat terlihat bagaimana perlakuan terhadap benda yang dianggap kotor. Sebuah identitas wanita yang dekat dengan dapur, rumah, dan memasak. Dalam masyarakat Kenya, abu tidak mungkin dibersihkan oleh laki-laki karena berhubungan dengan kepercayaan kemandulan. Selain itu, apabila seorang perempuan menolak untuk dinikahkan maka Ia akan menyelubungi dirinya dengan abu, yang berarti berserah diri. 

Antropolog dalam menyusun pengalaman melalui tulisan dalam bentuk narasi. Hal inilah yang menyebabkan karya etnografi seperti sebuah novel. Namun keduanya berbeda, dari contoh etnografi the power of ash dimana konsep multivocality, polysemic, metaphoric menjelaskan etnografi bukan hanya deskripsi tetapi mengandung substansi khusus dari pandangan teoritik---idiosyncratic character, ada proses serangkaian konstruksi. 

Elaborasi dunia etnografi melibatkan proses diferensiasi, misalnya kontrastif yang menyoroti peran atau status. 'Belajar membaca etnografi' kita akan melihat bagaimana menulis etnografi tentang hubungan dalam hal pola atau kerangka kerja yang luas, bagaimana gambaran hubungan yang dibangun dan terpadu dalam sebuah etnografi, dan bagaimana pola abstrak hubungan menjadi dasar untuk perbandingan. Karena etnografi ditulis dari berbagai pengalaman dengan perspektif tertentu, maka kita akan melihat perbedaan dalam analisis masing-masing etnograf. Etnografi bertujuan untuk memahami arti dari hubungan sosial tertentu, menganalisisnya untuk membangun logika di antara hubungan relasi tersebut. Logika dalam hal ini memberikan dasar dalam berpikir tentang konsep

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun