Untuk siapa kau persembahkan hafalanmu? Untuk Allah, apa untuk mencari perhatian manusia? Atau hanya untuk mendapatkan dunia yang fana ini?
Menghafal Al-Qur'an merupakan suatu amalan yang sangat mulia yang dapat diraih oleh semua umat muslim. Hampir dari semua kalangan berbondong-bondong untuk dapat menghafalnya. Tidak tua, tidak muda, bahkan anak-anak pun tak jarang banyak dari mereka yang sudah menuntaskan hafalannya, bahkan lebih hebat daripada orang dewasa. Karena memang menghafal Al-Qur'an itu sebenarnya sangatlah mudah, sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya yaitu:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰ نَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
Artinya: "Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?." (QS. Al-Qamar: 17)
Dari firman Allah di atas dijelaskan bahwa Allah telah memudahkan Al-Qur'an untuk dihafal dan Allah juga telah mempersiapkannya untuk mudah diingat bagi orang yang mau mengambil pelajaran. Bahkan ayat tersebut diulang sebanyak empat kali, ini menegaskan bahwasannya Al-Qur'an itu sangatlah mudah untuk dihafal.
Hal itu karena Al-Qur'an adalah sebaik-baiknya perkataan, paling benar maknanya, dan paling jelas keterangannya. Selain mudah untuk dihafal, terdapat juga keutaman-keutamaan yang sangat luar biasa yang akan diperoleh oleh orang yang menghafal Al-Qur'an. Salah satunya adalah kelak di dalam surga akan diberikan derajat paling tinggi. Bahkan penghafal Al-Qur'an dapat memberikan mahkota di surga untuk kedua orang tuanya dan terbebas dari api neraka.
Namun terkadang ada sebagian dari penghafal Al-Qur'an yang mengeluhkan bahwa menghafal itu sulit. Sebenarnya bukan kegiatan menghafalnya yang sulit, akan tetapi menjaga hafalannyalah yang terasa sulit. Hanya orang-orang yang terpilihlah yang dapat menjaganya. Karena jika seseorang memilih untuk menghafal Al-Qur'an, maka dia harus siap untuk memuroja'ah seumur hidupnya. Karena seseorang yang berhasil dalam menghafal Al-Qur'an itu bukan dilihat dari seberapa banyak dia menghafal, tapi seberapa besar dia menjaga hafalannya.
Lalu apakah tujuan mereka menghafal Al-Qur'an? Apakah ikhlas karena Allah, atau hanya diiming-imingi dengan harapan untuk mendapatkan dunia? Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa menghafal Al-Qur'an adalah suatu amalan yang sangat mulia. Kenapa dikatakan sangat mulia? Karena yang kita hafal adalah Al-Qur'an, kalam Allah yang merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw yang masih bisa kita rasakan sampai sekarang. Yang kita hadapi adalah Al-Qur'an maka harus hati-hati dan jangan tergesa-gesa dalam menghafalnya, menghafal dengan hati bukan dengan nafsu.
Tujuan daripada menghafal Al-Qur'an yaitu untuk menjadikan Al-Qur'an mudah membimbing kita dalam kehidupan, menjadikannya sebagai pedoman, penerang dalam kehidupan dan petunjuk untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Menghafal Al-Qur'an memang merupakan salah satu amalan yang seharusnya diniatkan semata-mata hanya karena Allah, bukan untuk yang lain. Ia akan menjadi benar-benar istimewa karena niatnya yang lurus. Dan sebaliknya, jika niatnya salah, pahala di akhirat nanti yang seharusnya sangat besar dan sangat mulia malah hanya seperti debu yang berterbangan, dan apa yang telah dilakukan di dunia hanyalah sia-sia.
Niat yang benar itu merupakan salah satu syarat cara menghafal Al-Qur'an. Jika niatnya untuk riya' (pamer), ujub (bangga diri), atau karena ingin dipanggil sebagai Al-Hafidz, maka itu adalah niat yang tidak benar dan akan fatal akibatnya. Dengan niat yang lurus dan hati ikhlas karena Allah maka rasa sulit, malas, dan melelahkan tidak akan menjadi penghalang dalam menghafal Al-Qur'an.
Untuk sahabat sekalian yang mempunyai keinginan untuk menghafal Al-Qur'an, maka wujudkanlah itu merupakan keinginan yang sangat mulia. Namun sebelum memulai menghafal alangkah baiknya meluruskan dan memperbaiki niat yang lurus ikhlas karena Allah semata. Agar Al-Qur'an selalu tertanam dalam diri kita dan dapat menjadi teman untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H