Sayyidina Ali pun berkata. "Siapalah aku di banding Abu Bakar As-Shidiq? Lihatlah, betapa hebatnya Abu Bakar As-Shidiq dalam berdakwah. Dan lihatlah, berapa banyak tokoh bangsawan serta saudagar Makkah yang masuk islam di tangannya. Abdurrahman bin Auf, Ustman bin Affan, Thalhah, Zubair, dan Sa'ad bin Abi Waqash. Sedangkan aku? Ali bin Abi Thalib yang semasa kanak-kanak kurang pergaulan. Dan lihatlah lagi betapa banyak budak muslim dan kaum fakir yang di bebaskan dan di bela oleh Abu Bakar As-Shidiq. Bilal, Habab, keluarga Yassir serta Abdullah ibnu Mas'ud. Sedangkan aku tak sanggup melakukan semua itu. Dari sisi ekonomi pun, Abu Bakar As-Shidiq adalah seorang saudagar. Insyaallah beliau lebih bisa membahagiakan Fatimah. Sedangkan aku? Ali bin Abi Thalib, hanyalah pemuda Arab miskin yang berasal dari keluarga miskin."
Kemudian Sayyidina Ali terdiam sejenak dan kembali berkata. "Aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku dan aku mengutamakan kebahagiaan Fatimah atas cintaku."
Ternyata Allah SWT berkehendak lain. Lamaran Abu Bakar di tolak oleh Sayyidah Fatimah dan Rasulullah. Berita ini membuat semangat Sayyidina Ali tumbuh kembali untuk mempersiapkan diri menyambut Sayyidah Fatimah. Tapi, setelah Sayyidina Ali berusaha memantaskan dirinya untuk Sayyidah Fatimah, ternyata cobaan kembali menerpanya. Ada pria lain yang mencoba melamar Sayyidah Fatimah. Pria ini pun tak kalah hebatnya dengan Abu Bakar. Pria ini adalah pria sholeh yang gagah perkasa. Pria ini merupakan tokoh yang sejak masuk islam, menjadikan kaum mukminin berani untuk unjuk gigi. Pria ini adalah pria yang di paling di takuti oleh para setan dan membuat musuh-musuh Allah dari golongan manusia bertekuk lutut di hadapannya. Pria ini juga memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Rasulullah yaitu sahabat Umar bin Khattab RA.
Umar memang belakangan masuk islam jika di bandingkan Ali dan Abu Bakar. Tapi siapa yang tidak tahu kalau Umar adalah sosok di balik semangat kaum muslimin sejak beliau masuk islam. Umar juga yang melakukan pembelaan paling dahsyat kepada Rasulullah serta kaum muslimin jika di rendahkan oleh orang-orang kafir. Dan sekali lagi, Sayyidina Ali mencoba untuk ikhlas dan merelakan Sayyidah Fatimah untuk Umar bin Khattab. Namun kemudian Sayyidina Ali kembali di buat bingung karena lamaran dari Umar pun juga di tolak oleh Sayyidah Fatimah dan Rasulullah.
Tak sampai di situ, salah seorang sahabat Rasulullah yaitu Abdurrahman bin Auf yang merupakan salah satu orang paling kaya raya di Arab datang menemui Rasulullah dengan maksud melamar Sayyidah Fatimah. Abdurrahman membawa 100 ekor unta Mesir bermata biru serta uang sebanyak 10.000 dinar. Namun sekali lagi, Rasulullah dan Sayyidah Fatimah pun menolak lamaran itu.
Akan tetapi kekhawatiran Sayyidina Ali belum berakhir sampai di sini karena ternyata para sahabat yang lain pun juga ikut melamar Sayyidah Fatimah. Tak terkecuali juga sahabat Ustman bin Affan. Ustman juga melamar Sayyidah Fatimah dengan membawa mahar sama seperti yang di bawa oleh Abdurrahman. Dan ternyata, lamaran Ustman pun juga di tolak oleh Sayyidah Fatimah dan Rasulullah.
Kini empat sahabat sudah memberanikan diri untuk melamar Sayyidah Fatimah putri Rasulullah tersebut namun semuanya di tolak oleh Rasulullah.
SAYYIDINA ALI MELAMAR SAYYIDAH FATIMAH
Pada suatu hari, ketika Sayyidina Ali sedang bersama dengan para sahabat Anshar, salah seorang sahabat Anshar berkata. "Wahai sahabatku, Ali. Mengapa bukan engkau saja yang mencoba melamar Fatimah? Aku punya firasat bahwasanya engkaulah yang selama ini di tunggu-tunggu oleh Baginda Nabi."
kemudian Sayyidina Ali menjawab. "Siapa? Aku?"
Lalu mereka berkata. "Iya, engkau wahai saudaraku."