Di antara riuhnya wahana, aroma menggoda dari berbagai kuliner jajanan modern seperti sate buah, gula kapas berbentuk unik, taiyaki khas Jepang, dan jajanan khas Korea seperti dimsum, teokbokki maupun hotteok  menarik perhatian pengunjung. Tersedia pula warung bakso yang selalu ramai pengunjung. Selain dari segi kuliner, Pasar Malam Sudimoro juga meawarkan lapak-lapak aksesoris seperti jam tangan, aksesoris rambut, gelang dan kalung serta masih banyak lagi.
"Mulai dari wahana dan jajannya banyak sekali pilihannya, sayangnya tidak ada tempat duduk untuk istirahat," komentar seorang pengunjung sambil meggendong anaknya.
Dengan tiket masuk yang terjangkau seharga Rp. 5.000 untuk parkir, kedua pasar ini menjadi destinasi utama bagi siapa pun yang ingin merayakan dan mengenang perjalanan panjang Kota Malang selama 110 tahun. Dari nuansa klasik hingga hiburan modern, Pasar Kangen Malang Djadoel dan Pasar Malam Sudimoro menghadirkan sebuah perayaan yang tak terlupakan bagi warga dan pengunjung.
Jika Anda ingin merasakan pesonanya sendiri, jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dalam perayaan ini sebelum 5 Mei. Jadikan momen bersejarah ini sebagai pengalaman yang tak terlupakan, di mana Anda bisa merasakan kehangatan dan kegembiraan yang memenuhi udara Kota Malang. Mari bersama-sama merayakan keberagaman budaya dan keseruan modern yang menjadi ciri khas Kota Malang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H