Mohon tunggu...
S. Kholipah
S. Kholipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar menulis

Setiap hari belajar

Selanjutnya

Tutup

Book

Kucing yang Hidup dari Zaman Purba: Review Buku Si Putih

2 Februari 2023   07:47 Diperbarui: 2 Februari 2023   07:59 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang masih setia membaca buku serial BUMI karya Tere Liye pasti tidak akan asing lagi dengan hewan peliharaan Raib yaitu kucing berekor panjang yang diberi nama Si Putih dan kali ini Tere Liye menerbitkan  satu buku yang menceritakan tentang Si Putih.

Buku ini adalah buku ke-10 serial BUMI dengan jumlah halaman sebanyak 373 halaman. Cerita ini bermula di Klan Polaris, tempat dimana Si Putih muncul dan bertemu dengan anak laki-laki yang akan menjadi teman berpetualang selama perjalanan mereka. Anak laki-laki itu bernama N-ou, N-ou anak yang istimewa.

Penulis pribadi sangat suka dengan sosok N-ou dan banyak pelajaran yang bisa diambil darinya. Di saat umur 6 tahun N-ou sudah bisa mengurus dirinya sendiri, tidak mengeluh kepada orang tuanya yang sibuk bekerja, dan Nou sangat suka belajar. 

Lalu disaat dirinya kesusahan dia tetap bisa mengurus dirinya sendiri dan tidak menyalahi keadaan. Yang lebih membuat terkesan adalah saat N-ou sedang sekarat, hampir mati. Dia masih bisa-bisanya menolong seekor kucing, yang bukan lain itu adalah Si Putih. Sosok seperti itu sangat susah di temukan di dunia nyata, iya kan? Atau mungkin di sekitar kalian ada anak seperti N-ou.?

Penulis jadi bisa mengambil pelajaran dari sosok N-ou, bahwa kita harus bisa mandiri dalam banyak hal karena disaat kita kesusahan, kita hanya bisa mengandalkan diri sendiri, hanya diri kitalah yang bisa memecahkan atau menyelesaikan permasalahan dalam hidup kita. Sebanyak apapun teman yang kita punya belum tentu mereka bisa membantu di saat kita kesusahan. Maka diri kita sendiri yang bertanggung jawab terhadap hidup yang kita jalani. Dan jangan lupa untuk saling membantu walaupun itu hanya kepada hewan yang sedang kesusahan.

Sementara itu, Kisah petualangan N-ou dan Si Putih sangat seru. Mereka melewati banyak rintangan yang tidak terduga, apalagi disaat N-ou tahu bahwa Si Putih bukan kucing biasa. Bukan jenis kucing pada umumnya. Dan kisah perjalanan merak pun semakin seru.  Namun ada bagian cerita yang terasa membosankan, yaitu cerita yang terus diulang beberapa kali, seperti disaat N-ou dan Si Putih sedang makan. Bagi penulis itu cukup membosankan, tapi bisa dimaklumi karena Si Putih sangat doyan makan.

Di buku ini tidak menceritakan bagaimana Si Putih menjadi hewan peliharaan milik Raib dan hal itu akan di bahas di buku selanjutnya, Buku Bibi Gill. Si Putih akan menemani petualangan Bibi Gill di Klan selanjutnya, namun di saat itu Si Putih sudah menjadi kucing biasa, tidak punya kekuatan tapi walaupun si Putih tidak punya kekuatan seperti disaat bersama N-ou, dia tetap bisa menyadarkan Bibi Gill dari kekeliruan dalam hidupnya dan di akhir cerita akan diceritakan bagaimana Si Putih bisa menjadi hewan peliharaan milik Raib.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun