Pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir. Kasus positif Covid-19 masih terus bertambah. Begitupun juga di Yogyakarta yang menempati posisi ke-6 tertinggi kasus positif Covid-19 di Indonesia. Hal ini menjadi suatu tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dan seluruh warga DIY untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Yogyakarta.
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta atau yang lebih akrab dikenal dengan UNISA Yogya, sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi di Yogyakarta juga turut berperan aktif dalam menekan penyebaran Covid-19 di DIY. Berbagai upaya dilakukan agar kuliah tetap dapat dilaksanakan dalam keterbatasan. Tak hanya itu, UNISA Yogya bahkan turut berkontribusi dalam pelaksanaan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan virus Corona.
Untuk memudahkan penanganan pandemi, UNISA Yogya membentuk Satgas Covid-19 sejak Maret 2020, terdiri dari pengurus inti, tim mitigasi, tim logistik, tim publikasi dan informasi, dan tim rujukan. Satgas diberikan beberapa kewenangan, mulai dari menyusun hal-hal yang berkaitan dengan penanganan Covid-19, membuat beberapa perencanaan, dan membuat Standard Operating Procedure (SOP) untuk dilaksanakan.
UNISA Yogya menyiapkan shelter khusus yang berfungsi sebagai tempat isolasi mandiri, khusus bagi pasien Covid-19 asimptomatik atau tanpa gejala. Shelter tersebut dinamakan Pesantren Covid-19. Sesuai namanya, Pesantren Covid-19 mengajak pasien untuk senantiasa melakukan kegiatan positif agar masa isolasi mandiri tidak terkesan sia-sia. Misalnya, dengan berolahraga secara rutin dan mengikuti kajian keagamaan. Pada awalnya, shelter tersebut hanya diperuntukkan bagi mahasiswa, tenaga kesehatan, dan warga persyarikatan Muhammadiyah. Namun, seiring waktu, karena kebutuhan akan ruang isolasi semakin tak terbendung, shelter pun dibuka untuk masyarakat umum.
Sebagai kampus yang berwawasan kesehatan, UNISA Yogya juga telah melakukan pembagian sabun cuci tangan dan sarung tangan berbahan karet pada komunitas pemulung Mardiko di TPST Piyungan pada April 2021. Acara ini dihadiri perwakilan pengurus Mardiko, 2 orang dosen Prodi Komunikasi dan perwakilan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah. Acara ini dilakukan secara singkat, sebagai salah satu upaya mengurangi kerumunan di masa pandemi Covid-19.
UNISA Yogya juga melakukan kegiatan vaksinasi dengan kuota 6500 peserta sebagai bentuk komitmen membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kegiatan vaksinasi ini, Unisa Yogya bekerja sama dengan TNI dan POLRI serta Kementerian Kesehatan RI yang diselenggarakan pada 25-28 Agustus 2021
Kegiatan vaksinasi ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) yang melindungi dan memperkuat sistem kesehatan masyarakat secara menyeluruh, sehingga pada akhirnya dapat melangsungkan aktivitas pada masa adaptasi kebiasaan baru dan dapat meningkatkan produktivitas.
Salah satu bentuk kontribusi UNISA Yogya lainnya dalam membantu pemerintah menghadapi pandemi yakni mengadakan kegiatan berbagi Hand Sanitizer buatan Prodi Bioteknologi. Kegiatan tersebut dilakukan di beberapa titik lokasi wisata menjelang tahun baru 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan gerakan 3M dan penerapan protokol kesehatan.
Dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, individu tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Perlu melibatkan kekuatan banyak pihak. Dengan kebersamaan dan komitmen yang satu, penanganan pandemi diharapkan cepat berhasil. Hal penting yang perlu mendapat perhatian saat ini adalah bagaimana menyikapi masyarakat yang sudah mulai bosan dan jenuh dengan suasana pandemi. Tingkat kecemasan masyarakat akan paparan Covid-19 perlahan menurun, terlihat dari beberapa kasus masyarakat yang mulai abai protokol kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H