Mohon tunggu...
Bang Wiro
Bang Wiro Mohon Tunggu... -

Berbagi coretan informasi buat orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Subianto Tidak Terlibat Tragedi Trisakti 1998

11 Juni 2014   19:43 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:12 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelanggaran HAM adalah kejahatan terhadap kemanusiaan , hingga kini pelanggran HAM belum terungkap termasuk Tragedi Trisakti 1998 yang saat ini menjadi pembicaraan dan mencuat kembali di masyarakat termasuk menjadi senjata isu terkait pelanggaran HAM untuk menjatuhkan salah satu calon presiden.

Namun saat ini saya tidak membahas tragedi 1998. Yang akan saya bahas Kenapa Kasus Pelanggaran HAM Tragedi Trisakti 1998 muncul saat Pilpres2014 dan hanya disudutkan terhadap satu orang yaitu Prabowo Subianto yang saat ini mencalonkan menjadi Presiden .

Prabowo Subianto saat itu menjabat sebagai PANGKOSTRAD dan Pimpinan Kopassus yang hanya menjalankan tugas dari atasannya sebagai anggota prajurit ABRI, Untuk diminta bantuannya mengamankan Jakarta yang saat itu kondisi sedang kacau dan memimpin Tim Mawar (kopassus).

Kalaupun ingin mengkudeta atau pengambilan alih pemerintahan  oleh TNI saat itu menurut saya bisa-bisa saja Prabowo melakukannya, namun beliau hanya abdi Negara dan taat terhadap konstitusi, maka hal tersebut tidak dilakukan.

Seorang aktivis 1998 pun bernama Andre angkat bicara di salah satu televisi tadi pagi, melihat Pro kontra pelanggaran HAM Tragedi Trisakti 1998 yang menyudutkan terhadap Prabowo Subianto. Beliau yakin Prabowo tidak terkait Tragedi Trisakti 1998, karena yang masuk ke kampus Trisakti dan melakukan penembakan saat itu dari POLRI bukan TNI.

Lebih lengkapnya bisa lihat di post ini http://arrayaanov.wordpress.com/2014/05/28/prabowo-dan-tragedi-98/

Bukti Sederhana Prabowo Subianto Tidak Terlibat Tragedi Trisakti 1998:

Prabowo hanya sebagai bawahan, tentunya memiliki atasan saat itu yaitu panglima tertinggi TNI dalam debat KPU kemarin pun Prabowo menjawab apa yang ditanya  Jusup Kalla terkait tragedy 1998, beliau dengan tegas menjawab “ Silahkan tanya sendiri langsung kepada atasan saya”. Kalau mendengar apa yang diutarakan Prabowo, atasannya saat ini ada di kubu pasangan Jokowi-JK. Boleh menilai sendiri.

Kalau melihat apa yang ditanya JK saat debat kemarin menurut saya menjadi Bummerang terhadap mereka sendiri, kalau memang benar prabowo melanggar HAM tragedi 1998 kenapa saat JK menjabat wakil presiden dan mempunyai kewenangan tidak berani mengungkap atau tanyakan langsung terhadap Prabowo Subianto kalau benar melanggar HAM.

Lalu Prabowo Subianto sebelum mencalonkan menjadi Presiden saat ini, tahun 2009 sempat maju mendampingi megawati, tentunya dari hal ini pun sudah terjawab kalau memang benar melanggar HAM megawati pun pasti tidak mengajak prabowo untuk menjadi calon wakil presidennya.

Menurut Andre aktivis 1998, pelanggaran HAM di negeri ini tidak hanya tragedy 1998 banyak pelanggran HAM yang belum terungkap hingga kini , contohnya Kasus Munir seorang pejuang HAM saat pemerintahan Megawati pun belum terungkap juga hingga kini.

Sebagai seorang KSATRIA dan BERJIWA BESAR isu yang kini terus-menerus menjadi pembicaraan terkait pelanggran HAM terhadap Prabowo Subianto , beliau menghadapi dengan BIJAK. Karena menurutnya permasalahan yang dituduhkan kepada Prabowo terkait pelanggran HAM sudah selesai di mata hukum yang berlaku dan terbukti tidak bersalah.

Namun mengenai pencopotannya sebagai anggota TNI AD Prabowo Subianto diberhentikan secara terhormat  dari dinas keprajuritan ABRI yang langsung ditandatangi oleh presiden saat itu BJ Habibie.

Lengkapnya bisa lihat disini http://hukum.kompasiana.com/2014/05/31/bj-habibie-menanda-tangani-surat-keputusan-pensiun-prabowo-subianto-655861.html

Disaat tayangan televise tadi pagi pun, ada wawancara  terhadap Mayjen TNI(Purn) Kivlan Zein, menurut beliau kepada seniornya hati-hati ada propaganda PKI yang ingin sengaja mengadu domba atau memecahkan kedaulatan NKRI.

Kata Mayjen (Purn) Kevlin Zein, Prabowo akan menyelesaikan permasalahan ini apabila menjadi Presiden dan akan diungkap pada Panel Nasional tidak hanya pelanggran HAM 98 namun dari tahun 65 hingga saat ini.

Lalu apabila Prabowo nanti diberi kepercayaan untuk memimpin Republik Indonesia (Presiden), beliau tidak akan dendam terhadap seniornya di TNI. ungkap Mayjen (Purn) Kevlin Zein.

Semoga saja isu-isu yang beredar menjelang pilpres2014 saat ini, kita harus menyikapinya dengan pikiran dingin dan positif saja. Namun tetap kita harus waspada dan bisa memilah milih pemberitaan yang beredar hingga kini Karena memang ada pihak-pihak yang tidak suka dan memang sengaja ingin mengadu domba membuat isu-isu negative atau kampanye hitam untuk membuat konflik dan tidak mungkin ingin menghacurkan NKRI.

Menurut saya  kita tidak perlu mempermasalahkan jejak masa lalu namun sekedar cari tahu sah-sah saja dari masing-masing capres dan cawapres mereka pasti punya kelebihan dan kekurangan sebagai manusia tentunya tidak ada yang sempurna, sempurna hanya pemilik alam semesta ini Tuhan Yang Maha Esa.

Masyarakat Indonesia tentunya sudah pintar untuk menentukan pilihannya saat ini mari kita cari tahu agenda program kerja dan visi misinya saja kedepan tentunya dari sumber yang bisa dipercaya, mereka mau ngapain sih kalau memang terpilih jadi Presiden. Apakah bisa membawa perubahan dan menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini sekaligus mensejahterakan rakyatnya. Untuk itu butuh Pemimpin yang tahun permasalahan yang dihadapi negeri ini dan bisa mengatasi kebocorannya.***

Salam Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun