Menulis menjadi salah satu sarana hiburan, pelepasan emosi, penyaluran hobi dan mendatangkan cuan. Diakui bahwa tak mudah menulis buku, menuangkan ide pikiran menjadi buku setebal 200an halaman. Indscript Creative menjembatani keinginan banyak orang yang ingin punya buku untuk menulis bersama lalu menjualnya.
Rabu, 14 Agustus 2024 lalu, dua buku sekaligus diluncurkan melalui Zoom Meeting, yaitu Tak Akan Menyerah dan Tak Berhenti Berjuang. Dua buku antologi tersebut merupakan hasil Kelas Menulis Buku yang diselenggarakan Sekolah Perempuan yang dipimpin Indari Mastuti. Kelas menulis Pasti Terbit! Pasti menjadi daya tarik kuat untuk ikut terlibat.
Launching Buku Antologi Penulis dengan Semangat Tinggi
Ternyata diantara penulis dua buku yang diluncurkan, banyak yang berusia di atas 56 tahun, atau usia pensiun. Launching Buku Antologi ini sekaligus juga launching komunitas yang disupport oleh Indscript Creative, yaitu Komunitas Pensiunan Inspiratif. Melalui komunitas ini para pensiunan akan saling berbagi pengalaman, dan saling menyemangati untuk tetap aktif dan semangat menulis. Dengan demikian masuk masa pensiun tetap aktif dan penya kegiatan positif dan produktif.
Pengalaman para Penulis Buku Antologi
Pada Launching Buku Antologi beberapa penulis diminta menceritakan pengalamannya dalam menyusun naskah dalam dua buku antologi tersebut.
Di antaranya adalah Ibu Lela S. Permana pensiunan BI saat ini Direktur perusahaan swasta. Bulan Mei 2024 mulai menulis setelah ikut kelas menulis di Sekolah Perempuan. Awalnya ibu Lela bergabung menjadi penulis buku antologi Pelukan Ayah. Kemudian berlanjut hingga saat ini sudah ikut terlibat dalam 5 antologi. Setelah buku Pelukan Ayah, berlanjut menulis pada buku Tak Akan Menyerah, Tak Berhenti Berjuang, Pesan Anakku, dan Senyum di Balik Air Mata.
Pengalaman seru diceritakan oleh salah satu penulis dari Batam yaitu Lea Lindra Wijaya Suroso. Guru SMKN Batam, menulis Tak Akan Menyerah, base on true story, dan mimpi bangkit dari keterpurukan. Bu Lea, dituduh korupsi dari uang SPP yang digunakan untuk kegiatan. Lewat buku ini, ibu Lea menceritakan kriminalisasi yang dialaminya. Awalnya bu Lea merasa down, rendah diri, tapi ingi menunjukan kebenaran. Kini setelah ikut terlibat menulis buku antologi, ibu Lea mulai menemukan rasa percaya diri.
Mei, seorang karyawati berusia 25 tahun menceritakan perjuangan seperempat abad dalam hidupnya. Ia menceritakan bagaimana melewati masa overthingking, banyak kekhawatiran, mulai banyak ikut seminar, ke psikolog, lama-lama bisa menerima keadaan. Mei merasa beruntung sekarang ketemu komunitas baru, lalu berhasil menulis buku. Perbedaanya setelah menulis adalah lebih menguasai pengendalian emosi, karena pada masa-masa menuju 25 tahun ini mengajarkan diri tentang kedewasaan. Menulis juga membuat Mei memiliki ruang muhasabah menyiapkan diri ketika tambah usia lagi.
Dokter Iwan Suwarsa menulis kisah dengan judul "Akhirnya Saya Bertemu dengan Maestro Buku". Di sini dokter Iwan bercerita kalau setelah bertemu Indari Mastuti semangat menuilis kembali menyala dan berhasil menulis buku antologi.
Kisah inspiratif juga diceritakan oleh penulis lain seperti ibu Leni dari direktorat anak di kantor Kementerian Sosial, ibu Daumi seorang ibu dengan anak autis, dan pak Umar seorang guru di sekolah alam.
Cara Dahsyat Mendapatkan Cuan dari Menulis
Indari Mastuti, selaku founder dari Indscript Creative mengajak peserta zoom kali ini untuk semangat menulis dan menjual bukunya sendiri. Alasan terkuat adalah bahwa keuntungan royalti sebesar 10% sedangkan keuntungannya dari menjual buku sampai 30%.
Indari Mastuti yang sering di sapa Teh Indari ini juga mengajak untuk menerbitkan buku melalui indie publishing seperti Indscript. Paket komplit dari sebuah kelas menulis, mulai dari pembimbingan, pendampingan, penerbitan dan penjualan dengan lebih mudah.
Begitulah jika sebuah pekerjaan dilakukan bersama maka akan lebih banyak mendatangkan manfaat seperti membuat buku antologi ini.
Launching Buku Antologi ditutup dengan foto bersama semua peserta zoom meeting. Senyum mengembang penuh semangat untuk kembali menulis buku bersama dan meraih sukses bersama pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H