Mohon tunggu...
sita prahastuti
sita prahastuti Mohon Tunggu... -

suka nulis dan mancing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jenderal Ini, Ternyata Oportunis Sejati

21 Mei 2014   00:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari perjalanan setiap peristiwa ke peristiwa lainnya, satu gerakan misalnya gerakan pemuda dan mahasiswa selalu memunculkan tokoh aktivist tulen dan aktivist oportunis.

Sejarah berulang dan di era 45,66 atau 98 menghasilkan berbagai aktivis; baik yang sejati maupun aktivist oportunis.

Tapi ternyata tak hanya aktivist yang sejati dan oportunis, tentara juga demikian.

Contohnya Wiranto. Wiranto yang menjadi orang kepercayaan Soeharto memang tak terbiasa dengan sesuatu yang tak pasti. Kaya, dipercaya dan berkuasa itu menjadi hal yang melekat di dirinya.

Ketika Soeharto mundur, hal berat yang harus dihadapi orang di lingkaran pertamanya adalah kehilangan kekuasaan. Itu merupakan hal yang sangat berat.

Terbiasa ada, terbiasa memerintah dan terbiasa menjadi penguasa melekat di mereka.

Sehingga dengan segala cara, sang Jenderal Wiranto ingin kembali berkuasa. Mulailah ikut konvensi Golkar, menang dan ikut dalam pencapresan bersama Solahuddin Wahid dan gagal.

Kekuasaan memang menggiurkan.  Setelah gagal di 2004, Wiranto kembali mencoba keberuntungan di tahun 2009. Kala itu bersama Jusuf Kalla ikut pencapresan dan gagal lagi.

Kini ketika Pemilu 2014 dia dan Hary Tanoe tak sampai ke Pilpres, Wiranto mengaku lelah. Tapi itu tak menyurutkan keinginannya untuk ikut berkuasa.

Sehingga ketika tawaran koalisi bersama PDIP datang, dia tak kuasa menolaknya. Meski berhiaskan slogan koalisi tanpa syarat, poros itu pasti menjanjikan timbal balik yang pasti signifikan. Kekuasaan memang sangat menggoda.

Sama seperti para aktivist di era 45,66 dan 98, ada aktivist sejati namun ada yang oportunis.

Ternyata di tentara ada juga bahkan sampai seorang jenferal; ada prajurit sejati dan ada prajurit oportunis. Prajurit yang tak bisa jauh dari kekuasaan; prajurit oportunis sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun