Mohon tunggu...
Sita Prabasari Bandowo
Sita Prabasari Bandowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Hepatitis Akut di Masa Depan

8 Mei 2023   20:40 Diperbarui: 8 Mei 2023   20:41 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hepatitis yaitu penyakit peradangan yang menyerang sel-sel hati yang disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat-obatan (termasuk obat tradisional), konsumsi alkohol berlebihan, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune. 

Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Hepatitis terdapat 5 macam yaitu Hepatitis A, B, C, D dan E. Virus hepatitis B telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia,sekitar 240 juta orang diantaranya menjadi pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan sebesar 170 orang. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya karena Hepatitis (Pusat Data dan Informasi, 2014).

Akhir-akhir ini penyakit Hepatitis menjadi marak karena banyaknya kasus yang terjadi menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Penyebab Hepatitis ini masih menjadi misteri karena masih dalam investigasi Kementerian Kesehatan. 

Pada anak-anak gejala yang terlihat seperti kekuningan, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna puscar, kejang, serta penurunan kesadaran. 

Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan dalam CNCBC Indonesia (2022) sudah ada tiga pasien anak yang dirawat di RSCM Jakarta dengan penyakit Hepatitis dan meninggal dunia. Sebelumnya WHO telah menyatakan kejadian luar biasa pada kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia sejak April 2022.

Menurut Prof. Dr. Hanifah Oswari sp. A, yang merupakan dokter spesialis anak konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI mengatakan bahwa jika anak mengalami gejala-gejala tersebut orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat diagnosis awal. 

Dari kurang lebih 10% kasus Hepatitis misterius memerlukan tindakan untuk transplantasi hati, dan telah ada kasus meninggal. Diduga ada kaitannya dengan Adenovirus F tipe 41 dan SARS – CoV-2.

Adenovirus adalah keluarga virus yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada manusia, dari batuk pilek hingga infeksi salurang pencernaan. Pada manusia sebagian besar infeksi adenovirus menyebabkan gejala pernapasan yang ringan. 

Namun ada juga kemungkinan virus ini memicu penyakit berat, terutama pada orang yang punya masalah system imun dan memiliki penyakit jantung serta pernapasan. Jika Adenovirus gastroenteritis, akan muncul gejala seperti diare, mual dan muntah serta sakit perut yang mirip dengan sebagian gejala Hepatitis.

Penularan virus Adenovirus melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Infeksi pernapasa terjadi akibat kontak dengan orang yang terjangkit Adenovirus atau benda mati yang terkontaminasi virus tersebut. 

Virus inii bisa terdapat pada droplet atau percikan cairan yang keluar lewat bersin atau batuk. Infeksi Adenovirus lewat saluran pencernaan biasanya terjadi melalui kontak fekal- oral, yaitu virus berasal dari tinja yang mengontaminasi makanan atau air. Penularan ini terjadi karena kurangnya perhatian terhadap kebersihan diri dan lingkungan (Primaya Hospital, 2022).

Hepatitis merupakan penyakit yang tidak memandang usia. Di Indonesia masih banyak masyarakat yang belum mengenal penyakit Hepatitis sehingga angka kasus Hepatitis tergolong cukup banyak. Hal ini terjadi karena sikap acuh terhadap kesehatan diri dan lingkungan. Jika dibiarkan penyait Hepatitis ini akan menjadi wabah bagi Indonesia maupun bagi dunia. 

Pencegahan dan deteksi dini perlu dilakukan agar terhindar dari penyakit Hepatitis. Upaya yang perlu dilakukan yaitu antara lain perbaikan kebersihan makanan dan minuman dengan cara memasak hingga matang dan mencuci buah serta sayuran, sanitasi lingkungan dengan meninjau dan melakukan perbaikan berkala terhadap saluran limbah terakhir yaitu dengan mengisolasi pasien yang diduga terkena penyakit Hepatitis. Kegitan tersebut diharapkan dapat memutus penyebaran Hepatitis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun