Kehidupan penuh perjuangan sering kali melahirkan kisah-kisah inspiratif. Salah satunya adalah cerita tentang Triana, seorang gadis yang pernah merasakan pahitnya kemiskinan hingga harus bekerja serabutan demi sesuap nasi. Namun, kerja keras dan semangat pantang menyerahnya telah mengubah jalan hidupnya. Kini, Triana bekerja di sebuah pabrik benang dan menjadi tulang punggung keluarganya.
Triana tinggal di sebuah komplek yang sangat sederhana. Ia tumbuh dalam keluarga sederhana yang mengandalkan penghasilan dari sang ibu, seorang pekerja di sebuah pabrik. Sayangnya, kondisi ekonomi keluarga Triana tak kunjung membaik karena anggota keluarga yang cukup banyak. Sebagai anak kedua, Triana merasa bertanggung jawab untuk membantu keluarganya.Â
Sejak masih berada di SMK, Triana mencoba mencari berbagai pekerjaan, menjadi tukang cuci baju, menjadi supir grab motor, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang ia bisa kerjakan. Namun, tanpa keahlian khusus dan belumnya Triana lulus SMK, ia hanya bisa bekerja serabutan.
Pendapatannya terkadang tidak cukup untuk menghidupi dirinya sendiri, apalagi untuk menghidupi semua keluarganya yang berada di rumah. Ada saat-saat di mana Triana harus bekerja serabutan demi sesuap nasi. Belum selesai dengan masalah ekonomi, Triana harus menghadapi kenyataan dari berita buruk di keluarganya.
Triana terus berusaha untuk kuat dan menjalani kehidupannya dengan sangat bersyukur. Sang kakak pada saat itu membandingkan dirinya dan Triana dalam hal yang tidak baik, sang kakak berkata bahwa hidup menjadi Triana sangatlah enak. Tidak ada pukulan dan tidak ada cacian dari sang kepala keluarga.
Pada satu titik, Triana tidak dapat menahan depresi atas beban yang di tanggung di pundaknya dan sempat berpikir untuk bunuh diri. Tetapi sang pacar yang selalu berada di sampingnya menguatkan kembali semangat hidup Triana. Pada akhirnya sang pacar menceritakan hal-hal yang telah di alami oleh Triana selama ini, mulai dari mencoba bekerja serabutan sampai meminjam uang ke beberapa temannya.
Mendengar fakta yang di katakan oleh Pacar Triana membuat seluruh keluarga syok dan tidak percaya, nenek Triana sempat jatuh sakit dan tidak mau makan selama 2 hari. Hal yang paling Triana harapkan, yaitu belas kasihan dan hati nurani dari seorang ibu, tetap saja Triana tidak mendapatkannya. Sang ibu tidak membelanya dan memarahinya sampai menyebut Triana adalah seorang anak durhaka dan selalu membangkang. Akhirnya mamah Triana memilih pergi dari rumah selama berbulan-bulan, meninggalkan Triana yang haus akan kasih sayangnya.
Pada saat SMK, Triana mendapat Pekerjaan Kerja Lapangan (PKL) dalam bidang video, yang sesuai dengan jurusan Triana pada saat SMK. Setelah berjalan setahun, Triana akhirnya selesai dan lulus dari SMK. Triana mencoba mencari melamar di berbagai pekerjaan dan akhirnya diterima menjadi sales live di Shopee.