Mohon tunggu...
Sita Musdelifah
Sita Musdelifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

just for fun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Bisnis 'Abdurrahman bin Auf' yang Dimulai dari Nol hingga Menjadi Seorang Entrepreneur pada Zaman Rasulullah

22 Januari 2024   21:41 Diperbarui: 22 Januari 2024   21:44 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kisah-kisah sejarah Islam menceritakan salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW., yang kaya raya juga gemar bersedekah. Sahabat Rasulullah SAW yaitu bernama Abdurrahman bin Auf. Bagaimana cara berbisnis menurut Abdurrahman bin Auf? Simak penjelasan di bawah ini yuk!

BIOGRAFI

Abdurrahman bin Auf merupakan seorang entrepreneur yang hidup pada zaman Rasulullah. Ia adalah salah satu dari delapan orang pertama As-Sabiqunal Awwalun yang menerima agama Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar As Shiddiq. (wikipedia)

Abdurrahman bin Auf, lahir  10 tahun setelah tahun gajah. Ia masih tergolong sebagai bagian dari golongan suku Quraisy yang tinggal di daerah Bani Zuhri. Beliau memeluk agama Islam pada tahun 614 M, Abdurrahman bin Auf di didik dengan karakter yang mulia sehingga ia mempunyai karakter terpuji, dermawan, bijak, serta pemberani. Abdurrahman bin Auf meninggal pada umur 72 tahun. (Al-Ghazali, 2013)

Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Rasulullah SAW yang mempunyai jiwa berbisnis yang tinggi. Beliau pernah  berkata "Seandainya aku mengangkat batu, niscaya kutemukan emas (uang dinar) dan perak (uang dirham) dibawahnya" maksud dari perkataan Abdurrahman bukan untuk bersikap sombong, melainkan karna semangatnya yang tinggi dalam berwirausaha. (Ahmad Asrof)

Prinsip bisnis yang slalu dipegang teguh oleh Abdurrahman bin Auf :

1. Jujur dan amanah dalam berbisnis

2. Bertakwa dan Ikhlas dalam bekerja

3. Berani, adil, dan berintegriti

4. Mencintai Rasulullah dan keluarganya

5. Dengan sedekah harta, hati menjadi bersih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun