Pada sebuah konferensi di Wina dimana sebuah keputusan harus diratifikasi, sebuah bom membunuh Raja T'chaka dari Wakanda dan pelaku dari pengeboman tersebut adalah James "Bucky" Barnes. Ia adalah seorang prajurit super yang dicuci otaknya oleh Hydra pada tahun 1991. Bucky kembali di cuci otaknya oleh Helmut Zemo yang melacak dan membunuh agen Hydra yang dulu mengawasi Bucky untuk mencuri buku berisi kata-kata yang mencuci otak Bucky. Atas kejadian ini, anak T'chaka yaitu T'challa bersumpah akan membunuh Bucky.
Steve Rogers dan Sam berusaha melindungi Bucky dari T'challa namun keempatnya kemudian ditangkap. Bucky yang diwawancara oleh seorang psikiater mengatakan bahwa Zemo adalah pengebom Wina yang sebenarnya. Karena tidak mau menunggu otoritas untuk menangkap Zeno, Steve Rogers dan Sam merekrut Wanda, Clint, dan Scott Lang menjadi tim mereka. Sedangkan Tony Stark bersama Romanoff, T'challa, Rhodes, Vision, dan Peter Parker. Mereka bertarung di bandara hingga Romanoff membiarkan Steve dan Bucky melarikan diri. Sisa tim Rogers dipenjara dan Rhodes sebagian lumpuh.Â
Stark pergi ke fasilitas Siberia Hydra dan melakukan gencatan senjata dengan Steve dan Bucky tanpa mengetahui bahwa mereka diikuti oleh T'challa. Mereka menemukan bukti bahwa mobil yang dicegat pada tahun 1991 berisi orang tua Stark yang kemudian meninggal akibat dibunuh oleh Bucky. Stark menyerang Steve dan Bucky akibat kemarahannya dan menghancurkan tangan logam Bucky. Steve Rogers pun berhasil melumpuhkan armor Stark dan pergi bersama Bucky, meninggalkan perisainya.Â
Pada akhir cerita, Stark memberikan Rhodes alat untuk membantunya berjalan lagi dan Steve Rogers membebaskan sekutunya dari penjara.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI