Mohon tunggu...
Sita Kusuma Nugrahaeni
Sita Kusuma Nugrahaeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Imun Santri Pondok Pesantren dengan Menghias Celengan

9 Agustus 2021   19:17 Diperbarui: 9 Agustus 2021   19:33 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Hasil Karya Santri/dokpri

Ungaran Timur, Kabupaten Semarang (05/08/21) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, PPKM Level 4 dilanjutkan di 21 provinsi dengan 25 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa-Bali. Perpanjangan PPKM Level 4 tersebut dilakukan usai masih tingginya angka penularan varian Delta. PPKM pada daerah-daerah itu diperpanjang hingga tanggal 9 Agustus 2021. "Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM Level 4 Level 4 dari 3-9 Agustus di beberapa kabupaten/kota," ujar Joko Widodo, Senin (2/8/2021).

Dilansir dari laman https://siagacorona.semarangkota.go.id/ kasus postif Corona, update terakhir pada Senin 2 Agustus 2021 total kasus terkonfirmasi hingga saat ini mencapai 81.539 angka. Dengan rincian 996 pasien masih menjalani perawatan, 633 dari dalam Kota Semarang, dan 363 berasal dari luar Kota Semarang. Pasien sembuh mencapai 74.572 sedangkan pasien meninggal sebanyak 5.971 kasus. 

Untuk kasus suspek sebanyak 210 kasus dan 113 kasus probable. Tak hanya menciptakan krisis kesehatan masyarakat, COVID-19 juga mengganggu aktivitas ekonomi nasional. Sebagai penanggulangan dampak dari pandemi Covid-19, pemerintah Negara Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintanh Pengganti Undang-Undang (PERPPU) Nomer 1 Tahun 2000 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Covid-19 dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.

 

Gambar 1. Pelaksanaan Pelatihan Menghias Celengan/dokpri
Gambar 1. Pelaksanaan Pelatihan Menghias Celengan/dokpri
 

Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai bentuk kegiatan pengabdian mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro di Pondok Pesantren Zamzam Al-Hazim, Ungaran Timur, mengajak santri yang masih menduduki dibangku sekolah dasar untuk melakukan pelatihan menghias celengan. Selain itu mahasiswa juga melakukan sosialisasi gemar menabung sejak dini terhadap santri agar dapat menumbuhkan rasa ingin menabung secara konsisten.

Gambar 2. Hasil Karya Santri/dokpri
Gambar 2. Hasil Karya Santri/dokpri
Gambar 2. Hasil Karya Santri/dokpri
Gambar 2. Hasil Karya Santri/dokpri
Kebiasaan menabung sejak usia dini memberikan manfaat pada anak-anak untuk menata masa depan mereka, karena menabung merupakan salah satu dasar pembelajaran dalam perencanaan keuangan. 

Dengan menabung setiap anak akan belajar untuk mandiri dan tidak bergantung kepada orang tua mereka. Kebiasaan menabung jauh lebih baik jika setiap anak mendapatkan dorongan dari orang tua mereka dalam hal menginatkan setiap hari agar anak mau menyisihkan uang jajannya untuk ditabung. 

"Sosialisasi Gemar Menabung" merupakan salah satu upaya sosialisasi dalam rangka memberikan pendidikan kepada santri untuk belajar hidup mandiri, baik dalam hal mempersiapkan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya. Diharapkan sosialisasi ini dapat meningkatkan kreatifitas santri dalam mengelola keuangannya (manajemen keuangan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun