Mohon tunggu...
Sita Amelia
Sita Amelia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Hallo teman-teman semuanya, saya adalah seorang mahasiswi psikologi yang suka belajar tentang science, literasi, healing, serta hubungan relationship, self development, dan juga parenting. Di sela-sela waktu, saya juga suka belajar cara membuat kepenulisan konten lewat media sosial. Ketika saya bisa berbagi dengan sesama, ketika itu, saya juga bisa berbagi dengan diri saya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Tipologi Biologis Hans J Eysenck

20 Juli 2024   20:10 Diperbarui: 20 Juli 2024   20:14 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eysenck melakukan sebuah penelitian untuk mengukur bahwa peran genetik sebagai suatu pembentuk kepribadian sangatlah penting, ia menggunakan studi uji coba pada anak kembar, yaitu kembar identik dan juga kembar fraternal, dari hasil nya kembar identik memberikan 100% genetik, dan fraternal sebesar 50%. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kembar identik memiliki kemiripan kepribadian yang jauh lebih tinggi dibandingkan kembar fraternal, hal ini mendukung pandangan Eysenck bahwa faktor genetik memiliki pengaruh yang signifikan.

Eysenck mengakui bahwa lingkungan memainkan peran dalam membentuk kepribadian, tetapi dia melihatnya sebagai pengaruh sekunder. Faktor-faktor lingkungan dapat mempengaruhi bagaimana karakteristik kepribadian diekspresikan, tetapi tidak mengubah predisposisi dasar yang ditentukan oleh genetik.
3. Ada suatu individu di dalam sebuah film yang digambarkan dengan tingkat CAL tinggi, ia tidak agresif, tetapi melakukan kriminalitas ataupun pembunuhan, secara lancar ketika menjalankan aksi kejahatannya tersebut, apakah dari hal tersebut bisa dikaitkan menggunakan teori Hans J Eysenck?

Dalam pertanyaan ini seseorang yang dengan tingkat CAL tinggi itu memiliki watak introvert, karena ia hanya memerlukan sedikit stimulus dari luar, berbeda dengan ekstrovert yang membutuhkan banyak stimulus, jika dikaitkan menggunakan teori Hans  J Eysenck, introvert mempunyai traits seperti tenang, namun apabila seseorang individu di dalam suatu film di introvert tersebut melakukan tindakan suatu pembunuhan, seperti yang kita ketahui bahwa ketika seseorang melakukan pembunuhan, itu bukanlah sesuatu yang dapat kita maklumi, dan juga benarkan, namun bisa kita memahami alasan mengapa seseorang itu melakukan aksi atau motif dibalik pembunuhannya tersebut, jadi kita tidak bisa langsung menyimpulkan, sebab tidak semua orang introvert itu pembunuh, dan kita juga belum mengetahui hasil skor spektrum psikotisme dari orang tersebut, dan kita juga belum memahami suatu film itu secara keseluruhan, maka dari itu kita hanya bisa menganalisisnya sampai di sini.

Sumber Referensi:

Alwisol. (2018). Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Universitas Muhammadiyah Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun