Nama          : Shishi Amelia
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 1405623019
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
Sisyamel9@gmail.com
Perkembangan teknologi dan perputaran informasi menjadi sangat pesat di era serba digitalisasi sekarang, banyak orang belomba-lomba membuat platform untuk bersosialisasi secara maya dengan orang dari berbagai belahan dunia. Kehadiran internet yang menunjang keinginan tersebut melahirkan media sosial.Â
Media sosial adalah sebuah bentuk perantara sosial dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain tanpa bersentuhan langsung. Pada saat ini penggunaan media sosial sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari banyak orang, telebih remaja. Tentu saja penggunaanya membawa pengaruh, tidak hanya bagian positifnya namun juga bagian negatifnya.
Banyak pengaruh negatif media sosial mempengaruhi perilaku remaja, salah satunya mengenai persepsi tubuh individu. Fenomena gangguan mental ini biasa dikenal dengan body dysmorphia atau dismorfik tubuh. Gangguan mental ini mengakibatkan individu memiliki pandangan yang tidak akurat tentang penampilan fisiknya.Â
Seorang individu akan mengkritisi apa yang mereka anggap adalah kecacatan yang membuatnya tak menarik, sering kali kecacatan yang dimaksud tidak disadari oleh orang sekitarnya. Individu tersebut memiliki rasa rendah diri yang berlebih sehingga menimbulkan kebencian yang mendalam mengenai tubuhnya dan mengarah pada pembentukan perilaku obsesif dengan penampilannya. Perilaku ini sering terlihat dan dialami oleh para remaja terutama remaja perempuan.
Remaja perempuan sering kali merasa rendah diri (insecure) terhadap fisiknya, bagian seperti hidung pesek, wajah bulat, kulit hitam, badan gemuk, bibir besar, rambut keriting dan sebagainya. Juga bisa tentang apapun yang terjadi pada tubuhnya, seperti munculnya jerawat, hiperpigmentasi, luka garukan dan lainnya.
Perempuan diidentikan dengan kecantikan yang sempurna, oleh sebab itu perempuan dituntut untuk selalu tampil menarik semerta-merta untuk diterima dan diakui masyarakat. Penilaian negatif dari masyarakat untuk perempuan yang tidak sesuai dengan standar sosial tentang definisi cantik sering kali mendapat olok-olok, bukan hanya dari orang yang mereka tidak kenal tetapi juga keluarga mereka sendiri. Pengalaman tersebut bahkan sudah dirasakan remaja perempuan sejak mereka kecil.
Lalu apa hubungannya dengan media sosial?