Mahasiswa KKN UNEJ 15 ditempatkan pada Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso. Desa Sukorejo ini terletak di daerah dataran tinggi +700 mdpl, sehingga desa ini terkenal dengan pedesaannya yang indah, dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk perbukitan, sawah, dan pertanian. Sebagai bagian dari Ijen Geopark, Desa Sukorejo menawarkan panorama alam luar biasa dan akses yang lebih dekat ke Kawah Ijen yang terkenal. Desa ini dapat menjadi titik awal bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Kawah Ijen dan sekitarnya.
Mahasiswa KKN 15 UNEJ, bersama dengan kepala dusun, melakukan kegiatan observasi yang berfokus pada potensi wisata yang dimiliki desa tersebut. Desa Sukorejo memiliki 14 dusun, di mana observasi yang dilakukan difokuskan pada dua dusun, yaitu Pulo Agung dan Suko Sawah, karena kedua dusun ini memiliki potensi wisata berupa air terjun yang indah. Kegiatan observasi ini berlangsung mulai tanggal 14 Januari hingga 18 Januari 2025.
Observasi ini melibatkan perangkat desa, mahasiswa KKN, serta pemuda setempat dalam proses analisis potensi dan tantangan yang ada di dua dusun tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam aspek-aspek yang dapat dikembangkan, khususnya terkait dengan sektor pariwisata. Selain itu, observasi ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam mengembangkan potensi wisata yang ada. Melalui kolaborasi ini, diharapkan solusi yang ditemukan dapat lebih relevan dan aplikatif bagi kemajuan Dusun Pulo Agung dan Suko Sawah.
Pada observasi pertama yang dilakukan di Air Terjun Pelangi di Dusun Suko Sawah pada tanggal 14 Januari 2025, mahasiswa KKN 15 UNEJ menganalisis potensi air terjun tersebut dari segi ekonomi dan lingkungan. Air terjun ini pernah menjadi daya tarik wisata, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Keberadaannya berkontribusi terhadap perekonomian warga sekitar, karena banyak wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan alamnya. Selain itu, aktivitas panjat tebing yang sebelumnya tersedia turut menambah daya tarik wisata di lokasi tersebut. Namun, popularitasnya menurun akibat pandemi COVID-19, yang menyebabkan terbengkalainya kawasan tersebut. Selain itu, bencana longsor juga mengakibatkan akses menuju air terjun terputus. Oleh karena itu, diperlukan upaya pembukaan akses jalan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Observasi kedua dilakukan di Air Terjun Pulo Agung pada tanggal 16 Januari 2025. Mahasiswa menganalisis potensi air terjun ini dari segi aksesibilitas dan dampak terhadap perekonomian. Seperti halnya Air Terjun Pelangi, Air Terjun Pulo Agung juga pernah menjadi daya tarik wisata dan berkontribusi terhadap ekonomi masyarakat setempat. Banyak wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan alam sekitar. Namun, setelah terjadi banjir besar, banyak bangunan di sekitar air terjun yang mengalami kerusakan, menyebabkan minat wisatawan menurun. Meskipun demikian, potensi wisata di kawasan ijen geopark ini masih dapat dikembangkan kembali melalui perbaikan infrastruktur serta upaya pemulihan kawasan wisata.
Setelah melakukan observasi, mahasiswa KKN 15 UNEJ mengadakan diskusi untuk membahas kedua potensi wisata yang telah dianalisis. Berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk tantangan yang dihadapi, diputuskan bahwa fokus utama pengembangan program kerja akan diarahkan pada Air Terjun Pelangi. Keputusan ini diambil dengan harapan bahwa pengembangan air terjun ini dapat dijadikan ekowisata yang tidak hanya menjaga kelestarian alam tetapi juga mampu berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Pengelolaan yang tepat diharapkan dapat menjadikan Air Terjun Pelangi sebagai sumber pendapatan baru bagi masyarakat sekitar, sekaligus membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan warga desa melalui sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Sebagai langkah awal, mahasiswa KKN 15 UNEJ merancang program kerja yang berfokus pada perbaikan akses menuju Air Terjun Pelangi, promosi wisata berbasis digital, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Program ini juga mencakup kerja sama dengan pihak desa dan pemuda setempat untuk menciptakan ekowisata yang berkelanjutan dan mampu menarik wisatawan kembali. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Air Terjun Pelangi dapat kembali menjadi destinasi wisata unggulan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi Desa Sukorejo dan masyarakatnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI