Mohon tunggu...
Siswoyo Lasono
Siswoyo Lasono Mohon Tunggu... Guru - kembali disini

Passionate, idealist, individualist.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Ngabuburit

28 Juli 2013   04:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:56 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siswoyo-No. 106

Jam 14 00, di sebuah taman dekat danau pinggiran Jakarta. Seperti biasanya Heru dan Sugeng menghabiskan waktu untuk bersantai-santai dan di selingi lirak-lirik mata liar. Kedua pemuda itu memang sedari tadi matanya tertuju pada beberapa gadis yang sedang mengobrol di bawah pohon rimbun.

Heru : “Geng, si Shelly makin seksi aja ya” (sambil melihat kearah shelly tak jauh dari mereka duduk)

Sugeng : “iya Her, makin hari makin tambah manis aja tuh”

Heru : “emang ga kedinginan kali ya selalu pake rok mini, lagian kan iini bulan puasa”

Sugeng: “puasa kan Bulannya Her, yang penting mata makin seger aja liat shelly”

Heru: “sebenernya yang Pendek itu rok nya atau kakinya Shelly yang kepanjangan ya Geng?” ( Tanya Heru penuh keheranan)

Sugeng: “rok nya kependekan, kaki shelly panjang juga Her … “(berdecak kagum, mata Sugeng terbelalak)

Heru: “nih Her, dari pada nunggu beduk makin lama, mending nich ngemut permen” (Heru menyodorkan permen)

Sugeng: “Lho kok malah makan permen? Kan kita puasa” (terheran-heran )

Heru :” kan yang penting kita ga makan dan minum Geng, Cuma ngemut permen aja“(jawab Heru tanpa rasa salah)

Sugeng:” lo belajar ngaji dimana siiiiih? “ ( timpal Sugeng penuh keherenan dan kekesalan)
Sehabis sholat tarawih
Sugeng : “ Her, kok lama banget dari tadi gw tunggu, lo ngapain aja sih ? ( Heru sedikit sewot )

Heru : “ ngamanin sandal Geng, (sedikit ngos-ngosan Sugeng menjawab)

Sugeng : “ Kok ngamanin sandal lo sampe keringetan gitu?

Heru : “ ngikutin tips dari emak, kalo mau aman sendalnya sebelah kanan ditaro di selatan mesjid, sebelah kiri taruh di utara mesjid. Lo liat kan mesjid kampung kita cukup luas “ (jawab Heru sambil membasuh keringat)

Sugeng:” kayaknya ntu bukan tips elo dech Her, secara elo kan emang dedengkot maling sandal dari dulu, lagian siapa sih yang mau ambil sandal bulukan elo “

Heru : “beberapa minggu lalu elo kaga inget sama ceramah pak Ustadz?”

Sugeng : “ceramah apaan?” (sahut Sugeng setngah enasaran)

Heru : Pak Ustads bilang di ceramah ambil yg baik, tinggalkan yang buruk, btw sandal gw kan masih baru (bangga heru sambil menunjukan sandal pemberian emaknya)

Sugeng :” ga segitunya kali Her, lo pikir Cuma gara –gara ceramah kayak gitu bikin maling sandal kumat, Cuma elo aja yang selama ini salah arti in ceramah pak Ustad”

Heru : “sekarang kan udah insyaf Bro “ (sambil senyum-senyum)
Di penghujung jalan sedikit remang-remang mereka berpisah, heru segera masuk ke dalam rumah , sementara Sugeng masih meneruskan perjalanan, karena rumahnya beberapa meter dari rumah Heru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun