Coba sebutkan, kemudahan apa lagi yang aku harapkan? Semua kemudahan telah diberikan. Bahkan Bank Danamon memberi lebih!
Skemanya hampir mirip dengan tabungan rencana nikah yang aku contohkan tadi. Namun bedanya, tabungan haji ini bersifat syariah. Akadnya Mudharabah. Itu salah satu akad perjanjian yang halal dan disetujui Majelis Ulama Indonesia. Secara tujuan haji kan untuk ibadah, maka sumber dananya juga harus bersih dari riba.
Aku buka tabungan haji ini untuk Emakku. Aku setor tiap bulan 500 ribu, dan kira-kira berapa lama lagi akan cukup untuk ongkos naik haji? Jika mengacu pada biaya haji tahun 2018 yang sebesar 35 jutaan, maka butuh waktu sekitar enam tahun lagi. Bagaimana dengan enam tahun mendatang? Tentu ongkos naik haji akan bertambah karena inflasi. Yang terbaru kemarin naik gegara pajaknya dinaikkan lima persen.
Apalagi daftar tunggu berangkat haji tambah tahun kian panjang. Berdasarkan informasi resmi dari Kementrian Agama, daftar tunggu jamaah haji per-April 2018 sebanyak 3,7 juta antrian. Hitungan kasarnya, tiap orang harus menunggu paling singkat sebelas tahun agar gilirannya tiba. Alamak.... Subhanallah....
Nah disinilah kadang aku menyesal, mengapa aku tak menabung rencana haji sejak dini. Seandainya aku buka tabungan ini sejak pertama kali bekerja, kemungkinan besar aku telah memberangkatkan haji Emakku. Seandainya pula, jika aku buka tabungan ini sejak masih sekolah belasan tahun lalu, mungkin bukan hanya Emakku yang berangkat haji, tapi aku juga bisa! Mengapa oh mengapa aku tahu informasi ini baru sekarang? Mengapa oh mengapa aku baru sekarang tahu dirimu ada, Danamon?
 Penyesalan memang selalu hadir belakangan. Namun tak apa, karena memulai dari sekarang juga belum terlambat. Yang penting sekarang aku telah mulai menabung rencana haji. Aku telah selangkah lebih maju untuk menggapai impianku membahagiakan Emak. Agar ketika Saatnya Berhaji tiba, aku sudah siap.
Sabar ya Mak, pasti akan aku daftarkan Emak, agar bisa naik haji dan peluk-peluk Ka'bah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H