Mohon tunggu...
Pendekar Syair Berdarah
Pendekar Syair Berdarah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jancuker's, Penutur Basa Ngapak Tegalan, Cinta Wayang, Lebih Cinta Keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Adiku Bukan Dukun : Awal petaka...

25 Desember 2011   11:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:46 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nak... besok om jayus menang apa ngga...?"

"Kalah..." jawab dea acuh.

Ibu dan om jayus saling tatap. Kemudian ibu mengulang lagi pertanyaan yang sama, seolah tak mendengar jawaban dea.

"besok om jayus menang apa kalah nak...?"

"Menang..." jawab dea terus acuh.

"Jadi menang apa kalah bu....?" tanya om jayus penasaran.

"Menang pak... yakin?"

"Yakin ya bu ujang...?" tegas om jayus sambil tersenyum kecil.

Setelahnya om jayus berpamitan ia mengelus kening dea sebentar dan menyalami ayah, kemudian ibu dan aku yang berusaha tak peduli dengan kejadian sore ini. Dengan rona muka yang masih sumringah om jayus berlalu meninggalkan rumah kami.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun