Mohon tunggu...
Pendekar Syair Berdarah
Pendekar Syair Berdarah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jancuker's, Penutur Basa Ngapak Tegalan, Cinta Wayang, Lebih Cinta Keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesantren Indonesia Manifestasi Ide Besar Kemajuan NKRI

12 Mei 2011   10:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:48 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Ponpes Al-zaytun/Google"][/caption]

Salah satu jenis pendidikan berbasis kerakyatan dan keagamaan yang ada di Indonesia adalah pondok pesantren. Pendidikan yang sudah ada sejak zaman sebelum zaman colonial ada di Indonesia. Pesantren sebagai alternative pilihan sekolahan selain sekolah umum, perlahan bukan hanya sebagai alternative semata pondok pesantren menjadi solusi bagi banyak wali murid/orang tua dalam memilih pendidikan yang cocok bagi anak-anak mereka yang bisa dikatakan nakal, pun bukan berarti pesantren adalah tempat pembuangan anak-anak yang bermasalah. Mereka (Orang tua) rata-rata lebih memilih pendidikan pesantren daripada sekolah umum lebih karena alasasan untuk memperdalam pengetahuan anaknya tentang pendidikan agama islam.

Di era globalisasi seperti sekarang pondok pesantren malah tidak terkungkung dengan imej terbelakang dan jauh dari kesan modern, karena letaknya yang biasanya jauh dari kota besar, atau sarana dan prasarana penunjang mutu pendidikan yang kurang memadai dan layak. Semuanya pemikiran itu terbantahan karena di nusantara ini sudah banyak berdiri pondok pesantren modern, dan tidak sedikit alumnus pondok pesantren yang sukses berkarier bahkan mengisi jabatan penting di Negeri ini.

Bahkan rata-rata pondok pesantren di Indonesia menjadikan bahasa inggris dan bahasa arab sebagai bahasa kesaharian mereka untuk berinteraksi di lingkungan ponpes, tak heran jika alumnus ponpes banyak yang fasih berbahasa inggris dan bahasa arab.

Kurikulum pengajaranya pun tidak berkutat dengan pelajaran atau kajian tentang keislaman saja, sembari nyantri para santri juga bisa bersekolah umum seperti Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Tehnik Menengah.

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Ponpes Madani Gontor/Google"][/caption]

Berbagai macam potensi di bina didalam pondok pesantren, mereka yang suka dengan kerjinan dan kesenian, mendapat tempat di pondok pesantren untuk lebih mengembangkan potensi dan bakat mereka.

Selain olah jiwa, olah raga pun ditekankan untuk memperkuat fisik dan memberi kesehatan bagi anak didik, jelaslah pendidikan jasmani dan rohani diberikan secara seimbang di pondok pesantren.

[caption id="" align="aligncenter" width="310" caption="Belajar Kitab Kuning/Google"][/caption]

Kesalahan terjadi manakala pondok pesantren berafiliasi dengan organisasi masyarakat dan ikut terjun dalam dunia politik, karena dengan ini mereka tidak lagi menjadi ponpes yang idealis dan bisa menentukan sendiri ruang gerak yang lebih luas dalam pendidikan dan pengajaran.

Beberapa, pondok pesantren modern yang sedang menjadi sorotan saat ini terkait dengan kegiatan maker dan terorisme adalah karena keterlibatanya dengan urusan diluar pendidikan dan pengajar, dan berafilisianya mereka dengan organisasi masyarakat yang negative.

Eksistensi pondok pesantren Indonesia tidak hanya diakui di internal pondok pesantren atau bangsa Indonesia saja, melainkan kemampuan ponpes Indonesia mengekspansikan eksistensi mereka hingga sampai jauh keluar Indonesia (Asia Tenggara).

Pondok pesantren sebuah manifestasi ide besar bagi kemajuan dunia pendidikan dan kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak kader-kader penerus bangsa baru hebat dan mumpuni dibidangnya yang lahir dari pondok pesantren.

Sebuah generasi mukmin dan muslimin muslimat berbudi tinggi, berjasmani sehat, berpengetahuan luas di bidang ilmiah dan agama, berfikiran bebas, berdedikasi/berkhidmat kerakyatan, dan dengan tidak melupakan bahwa semuanya sebagai bentuk manifestasi peribadahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Semoga, pondok pesantren Indonesia, tetap menjadi pondok pesantren “Ahlussunah Wal jama’ah” yang sangat indonesia sebagai penerus perjuang islam dari para wali (waliyullah) tidak ditunggangi kepentingan kelopmpok tertentu, atau politik tertentu. Kembali pada hakikat perjuangan murni pondok pesantren. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun