Mohon tunggu...
Pendekar Syair Berdarah
Pendekar Syair Berdarah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jancuker's, Penutur Basa Ngapak Tegalan, Cinta Wayang, Lebih Cinta Keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antareja, Antasena, Tokoh Wayang Paling Indonesia

30 April 2011   04:36 Diperbarui: 4 April 2017   17:26 15076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_105233" align="aligncenter" width="363" caption="Bendera Punakawan/Koleksi pribadi"][/caption]

Antareja, Antasena, Tokoh Wayang Paling Indonesia

Ya, karena dalam babon dan atau serat asli Mahabarata tidak ada dua tokoh antareja dan antasena atau aliran wayang kulit soloan menganggap antareja dan antasena adalah tokoh yang sama, sedangkan versi lain menyebutkan bahwa antareja dan antasena adalah dua tokoh yang berbeda meski dua-duanya adalah sama-sama anak werkudara alias bima, selain si otot kawat balung wesi “Gatotkaca”. Namun peristiwa kelahiran dan ibu mereka berbeda.

Selain itu masih banyak tokoh wayang lain paling Indonesia, seperti Bambang Wisanggeni anak Arjuna, dan yang paling ramah dengan mata pecinta wayang dan masyarakat Indonesia adalah tokoh punokawan, Semar, Gareng, Petruk, Bagong.

Tokoh Janggan Asmarasanta atau semar atau batara ismaya, gareng, petruk dan bagong juga tidak ditemukan dalam serat asli mahabarata dan Ramayana, namun dalam pementasan wayang jawa, sunda dan bali, tokoh ini kerap muncul sebagai penasihat dan abdi pandawa dalam wiracitra mahabarata, dan menjadi penasihat dan abdi dari Prabu Ramawijaya. Selain punokawan ada tokoh Togog dan Mbilung, Limbuk dan cangik mereka semua mengabdi ke kurawa.

Sekilas tentang antareja dan antasena.

[caption id="attachment_105231" align="aligncenter" width="291" caption="Antareja/koleksi Pribadi"]

13041376371536990551
13041376371536990551
[/caption]

Antareja, dikatakan anak Bima dari perkawinanya dengan Dewi Nagagini putri dari Hyang Anantaboga Dewa dari bangsa ular bagi di kayangan saptapratala, kesaktian antareja tiada tara dia diwarisi ajian upasanta oleh kakeknya lidahnya sangat sakti, makhluk apapun yang dijilat telapak akakinya akan menemui kematian, ajian napakawaca membuat kulitnya kebal dari senjata apapun, dan cincin mutikabumi yaitu menjauhkan dirinya dari kematian asalkan masih menapak diatas bumi, dan menghidupkan orang mati diluar takdir, serta ia mampu berjalan didalam bumi. Antareja mati moksa sebagai tumbal kemenangan Pandawa dalam kancah baratayuda, ianaik ke kayangan menemui batara guru dan menjilat telapak kakinya sendiri.

[caption id="" align="aligncenter" width="219" caption="Antasena/wikipedia"]

Antasena/wikipedia
Antasena/wikipedia
[/caption]

Antasena, anak Bima atau Wrekudara atas perkawinanya dengan Dewi Urangayu, putri Batara Mintuna, Batara dari bangsa udang dan hewan laut, dikatakan antasena kulitnya bersisik udang kesaktianya kulitnya kebal dari senjata apapun, selain mampu terbang, ia juga ahli menyelam dalam air, serta mampu amblas ke bumi, ia meninggal moksa bersama saudara sepupunya Bambang Wisanggeni putra Arjuna, menjadi tumbal kemenangan pandawa, meskipun keinginanya untuk terjun ke medan laga baratayuda di padang kurukhsetra menggebu tapi batara guru mencegahnya.

Kenapa tokoh wayang tersebut saya katakan paling Indonesia, karena dalam wiracitra asli Mahabarata dan Ramayana sama sekali tidak ada kemunculan tokoh-tokoh tersebut. Tokoh-tokoh tersebut adalah hasil rekaan resmi pujangga nusantara, yang sangat Indonesia, karena penokohan dan dalam perkembangan ceritanya didunia pewayangan nusantara mengandung nilai-nilai kearifan lokal (Local Wisdom).

Dalam hal perbedaan anggapan bahwa antareja dan antasena merupakan tokoh tunggal atau dua tokoh yang berbeda, saya memandang ini adalah cerminan dari Negera kita yang berdemokrasi hingga sampai ke cerita wayangpun kita harus berdemokrasi, yang penting dua aliran ini bukan aliran sesat. Semuanya masuk dalam kerangka budaya nasional dan nilai, norma, lokal yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai pemangku hajat ibu pertiwi untuk menggali, mempelajari, dan mengabadikan budaya kita, agar jangan sampai dilupakan apalagi dicuri kepemilikan fisik maupun non fisiknya oleh Negara lain.

Seperti telkomsel yang paling Indonesia, semoga dapat selalu menjaga mutu dan layanan sebagai provider dengan jangkauan terluas ke seluruh nusantara, dan sudah menjadi layanan telekomunikasi dengan pengguna terbanyak dari layanan sejenis yang ada di Indonesia, semoga telkomsel terus maju menjadi yang terdepan dan menjadi yang paling Indonesia. (*)

SEKIAN, MAJU TERUS TELKOMSEL.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun