Mohon tunggu...
Pendekar Syair Berdarah
Pendekar Syair Berdarah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jancuker's, Penutur Basa Ngapak Tegalan, Cinta Wayang, Lebih Cinta Keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupu-kupu Jinggaku

6 April 2011   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:05 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="396" caption="Ilustrasi/Koleksi Pribadi"][/caption] Sajaku Malam Untuk Jingga : Kupu-kupu Jinggaku [caption id="" align="alignright" width="300" caption="Jingga"]

Jingga
Jingga
[/caption] *** Jangalah lagi bersusah kupu-kupu jinggaku Kemari, ajak aku terbang bersamamu Berlalu dari bunga rindu, bunga rindu Tersenyum, terbahak duka pun berlalu *** Musik duka yang lalu buanglah jauh Dengarkan dendangku, zapin pelepas armada bersauh Dengarkan musiku, irama hadrah kasih bertaluh Senandung liriku, kasidah cinta, satu, dua, dukamu terbuanglah jauh.amat jauh… *** Malam ini pun akan habis Esok tersenyum dan sudahilah tangis Airmata pedihmu bilaslah dengan gerimis Dukacitamu hanyutkanlah di sungai ibadah yang selalu berlari mengejar samudra.Optimistis *** Sajak malam untuk jingga Sejak malam, sampai siang, sampai malam, hingga Musim demi musim berlalu, satu rindu kami jingga Bulan, tahun pun tergelincir, banjir kasih dari kami untukmu jingga… *** Kau kupu-kupu jingga… Kupu-kupu surga dambaan jiwa… Selepas hujan tangismu reda... Berlarilah ke latar menari, menyanyi, dan terbang tinggilah... *** Kupu-kupu jinggaku....

**************************************************************

Dedicated for : Jingga

Wanita Hebat Yang Sudah Berhasil Melewati Fase-fase Hebat Kehidupan

1. Aku Benci Spermamu!

2. Aku Benci Spermamu!! - 2

3. Aku Benci Spermamu!! -3

**************************************************************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun