Mohon tunggu...
Siswoko Wok
Siswoko Wok Mohon Tunggu... wiraswasta -

a happy father

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyempurnakan Ibadah, Ziarah di Mekkah (bag 7)

7 Agustus 2011   04:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:01 2004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama di Mekkah sebelum tiba waktu wukuf yang merupakan puncak dari ibadah haji tgl 9 dzulhijah, kita bisa mengunjungi tempat tempat sekitar mekkah yang bisa jadi tujuan ziarah dan wisata. Biasanya waktu untuk ini dilakukan pada waktu pagi sampai menjelang shalat dzuhur. Inilah beberapa tempat yang 'wajib' dikunjungi oleh para jamaah, baik jamaah haji pada musim haji maupun jamaah umroh di luar musim haji. ARAFAH Kawasan Arafah dulunya adalah wilayah padang pasir. Arafah terletak 25 km sebelah timur kota Makkah. Hamparan padang pasir dan batu yang memiliki luas 5,5 x 3,5 km dan tidak berpenghuni dikelilingi ini dikelilingi bukit-bukit batu yang berbentuk setengah lingkaran. Setiap musim haji kawasan arafah dipadati oleh para jama’ah yang akan menunaikan ibadah wukuf tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji, kalau tidak dilaksanakan maka hajinya tidak sah. Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw, “Do’a yang paling afdal adalah do’a di hari Arafah“. Dalam riwayat lain Nabi bersabda, “Tidak ada hari yang paling banyak Allah menentukan pembebasan hambanya dari neraka kecuali hari Arafah“. Padang Arafah sekarang sudah dilengkapi infra struktur yang canggih dengan jalan-jalan yang lebar beraspal dan ditumbuhi pohon-pohon yang rindang. Di bagian tengah lokasi ini terdapat tiang-tiang setinggi tiang listrik yang di puncaknya terdapat spuyer-spuyer kecil yang menyemburkan uap air halus. Setiap tahun ketika jama’ah sedang wukuf tiang-tiang air itu dihidupkan sehingga akan memberikan kesegaran bagi para jama’ah karena kawasan yang disemprot uap air itu menjadi sejuk dan nyaman sehingga resiko jama’ah terkena heat stroke (sengatan matahari) dapat dikurangi.

di arafah, hati hati jangan sampai di jebak tukang unta dan tukang foto keliling

Satu hal yang perlu diwaspadai ketika berkunjung di arafah ini adalah kita jangan sampai dijebak oleh tukang unta dan tukang foto. Kalau mau naik unta, jangan langsung naik, karena pasti akan ‘dipalak’ dengan harga yang tinggi. Juga waspada kepada tukang foto, kalau ada yang foto kita, kita harus tegas menolaknya, karena kalau kita tidak menolak, lagi lagi kita akan ‘dipalak’ untuk menebus semua foto yang sudah dia ambil tanpa persetujuan kita. Pengalaman seorang teman, waktu dia naik unta tanpa di tawar, kemudian dia di foto terus oleh tukang foto, maka dia kebobolan ratusan real hanya untuk menebus semua foto itu, ada juga teman yang menolak ketika diharuskan membayar foto padahal dia tidak menyuruh untuk di foto, si tukang foto beserta teman2 nya akan merubungi dan mengintimidasi dengan berteriak teriak, sehingga mau tak mau dia pun harus merelakan realnya ‘terbang’ ke tangan tukang foto. Tapi kalau waktu nya wukuf kita tidak akan menemui hal seperti ini karena kita datang ke arafah untuk wukuf dan bukan berekreasi. Saat ini di kawasan ARMINA (Arafah-Mina) sedang dibangun monorail. Proyek monorail yang dicetuskan oleh Gubernur Mekah ini, akan melintasi Arafah hingga Mina sepanjang 8,5 kilometer. Sebagaimana diketahui, pada puncak musim haji, jalur armina ini menjadi titik kritis. Penyebabnya tiga juta jamaah haji dari seluruh duni akan tumpah ke jalan dan memadati secara bersamaan di ketiga wilayah ini. JABAL RAHMAH Jabal Rahmah adalah bukit batu di Padang Arafah yang terletak sekitar 25 km sebelah tenggara kota Makkah. Di puncak bukit tersebut terdapat tugu putih yang dibangun untuk mengenang peristiwa yang sangat penting bagi umat manusia yaitu pertemuan yang sangat mengharukan antara kedua nenek-moyang manusia, Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah turun dari surga dan dipisahkan Allah SWT selama 200 tahun. [caption id="attachment_119972" align="aligncenter" width="604" caption="jabal rahmah"]

1310812307946952073
1310812307946952073
[/caption] Banyak jama’ah haji yang menyempatkan diri naik ke bukit ini disela-sela wuqufnya di Arafah. Di Arafah ini pula turunnya Surat AL-Maidah ayat 3, turun kepada Rasulullah SAW yang beliau bacakan kepada para sahabatnya. Banyak diantara mereka yang menangis ketika mendengar ayat tersebut karena mereka yakin bahwa tidak akan lama lagi Rasulullah SAW akan dipanggil Allah SWT. MASJID HUDAIBIYAH Masjid hudibiyah termasuk salah satu tempat yang bisa dipergunakan untuk miqat, yaitu tempat mulainya ihrom  dan awal dilakukannya ibadah umroh, selain masjid Aisyah di Tan'im. Masjid ini terletak di daerah Al-Hudaibiyah yaitu daerah yang berada di perjalanan antara Makkah ke Jeddah. Jaraknya kurang lebih 25 km dari Masjidil Haram. Daerah itu sekarang dikenal dengan nama daerah Al-Syumaisyi. Dinamakan Hudaibiah karena berasal dari nama seorang laki-laki menggali sumur di tempat tersebut, kemudian dinisbatkan daerah itu kepadanya dan diberi nama dengan nama daerah Hudaibiah begitu pula sumurnya. Di dekat sumur terdapat pohon yang cukup rindang, namanya pohon Hadba’. Di tempat inilah dan di bawah pohon telah terjadi bai’at, tepatnya pada tahun 7 H. Bai’ait ini disebut juga dengan bai’at al-Ridhwan yang dilakukan Rasulallah saw di bawah pohon. Diriwayatkan bahwa Rasulallah saw mengundang orang orang Islam yang bilangannya pada saat itu kurang lebih 1400 orang untuk berbuat bai’ait kepada Rasulallah saw di daerah Hudaibiyah,
1310811745963798139
1310811745963798139

Di depan pintu mesjid hudaibiyah, mesjid ini juga bisa di pakai tempat miqat sebelum umroh

Di daerah ini pula dan di tahun yang sama telah terjadi perdamaian antara Rasulallah saw dengan orang orang kafir Makkah selama 10 tahun. Yang menulis perjanjian perdamaian pada waktu itu adalah Imam Ali bin Abi thalib ra. Setelah perdamaian berjalan selama 2 tahun, orang orang kafir Makkah melanggar perjanjian trb. Perdamaian ini terkenal dengan nama perdamaian Hudaibiyah. Di daerah itu telah dibangun lagi sebuah masjid yang diberi nama dengan masjid Ar- Ridhwan. Masjid kuno ini masih tetap bertahan dan dibangun sebelahnya sebuah masjid baru yang berdampingan dengan masjid yang lama. MASJID AISYAH DI TAN'IM Nama sebuah desa yang terletak 6 km dari Mekkah yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW sebagai salah satu tempat miqat, desa ini sangat ramai dibanding tempat miqat lainnya yang begitu dekat dengan Mekkah. Miqat Tan’im ini disebut juga miqat ‘Aisyah’ karena pada awalnya miqat ini dipergunakan oleh Aisyah RA. Diriwayatkan bahwa ketika baru selesai menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah SAW, Aisyah RA melanjutkan ibadah Umrah untuk memulai ‘ihram umrah’ itulah Nabi Muhammad SAW menyuruh Aisyah RA berangkat ke Tan’im dan memulai ihramnya dari lokasi tersebut. Dan dari peristiwa itulah masjid di Tan’im menjadi dikenal sebagai Masjid Aisyah RA, kondisi masjid tersebut sekarang sangat bagus dengan fasilitasnya seperti: kamar mandi, AC, tempat wudhu, air minum dingin dsb.  Bagi jamaah yang hendak mengambil miqat disini, sebelum berangkat sebaiknya sudah menggunakan pakain ihram di Mekkah. Untuk ke Tan’im dapat menggunakan angkutan umum atau taxi dengan biaya 10 rial atau lebih. [caption id="attachment_120028" align="aligncenter" width="705" caption="Setelah ambil miqat di mesjid Aisyah Tan"]

13108520531018173174
13108520531018173174
[/caption] DAAR MAULID NABI

Rumah Kelahiran Nabi Saw, Saat ini Menjadi Perpustakaan

Daar Maulid Nabi yaitu rumah kelahiran Nabi SAW yang terletak dikampung Suuq Lail (dulu terkenal dengan sebutan Pasar Seng) yang jaraknya hanya 150 meter dari Masjidil Haram arah depan pintu Baabussalam. Disitulah Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal (tahun 571 M) yang dikenal dengan Tahun Gajah. Diriwayatkan bahwa dahulu di tempat itu para pejabat Makkah mengadakan berbagai acara untuk memperingati hari lahir Rasulullah SAW antara lain dengan mengunjungi tempat kelahiran tersebut. Di tempat itu pernah dibangun sebuah masjid untuk shalat. Pada tahun 666 M saat pemerintahan Malik AL-Muzhaffar ditempat itu dibangun gedung yang lebih megah dan besar. Saat ini lokasi Daar Maulid Nabi adalah gedung perpustakaan. Tidak banyak jama’ah haji/umrah yang berkunjung kesini mungkin karena tempat tersebut tidak menjadi objek sejarah resmi, namun ada beberapa bangsa yang tidak akan melepaskan kesempatan ibadah haji/umrah tanpa menyinggahi tempat yang selalu tertutup untuk umum ini. GUA HIRA [caption id="attachment_123007" align="alignleft" width="300" caption="saya hanya bisa melihat gua hira dari kejauhan"][/caption] Gua Hira adalah sebuah gua kecil di Jabal Nur yang letaknya sekitar 5 km di utara Makkah. Tinggi Jabal Nur kira-kira 200 meter dan dikelilingi gunung dan bukit batu serta jurang yang curam, di sekitarnya tidak ada tanaman dan dahulu tidak pernah dikunjungi orang. Gua Hira terletak dibelakang dua batu besar yang sangat dalam dan sempit, tingginya setinggi manusia berdiri (sekitar 2 meter) dan luasnya cukup untuk tidur tiga orang berdampingan. Di ujung kanan ada celah/lubang yang dapat digunakan untuk memandang ke arah Ka’bah. Di Gua Hira inilah wahyu pertama (Q.S. AL-’alaq 1-5) turun kepada Rasulullah SAW. JABAL TSUR Jabal Tsur adalah gunung tertinggi yang terletak sekitar ± 5 km dari kota Makkah. Gunung ini menjadi sangat terkenal karena dipuncaknya terdapat gua. Di gua inilah Rasulullah SAW dan Sahabatnya Abu Bakar RA bersembunyi saat dikejar kaum kafir Quraisy, Peristiwa ini terjadi pada tahun 622 M sewaktu Rasulullah SAW akan hijrah ke Madinah. Waktu orang kafir Makkah sampai ke mulut gua, dengan mu’jizat Allah SWT mereka mendapatkan gua tersebut tertutup oleh sarang laba-laba dan ada burung merpati yang sedang bertelur sehingga orang kafir Quraisy membatalkan niatnya untuk masuk ke gua karena menurut mereka tidak mungkin ada yang baru masuk ke dalam gua dengan kondisi seperti itu padahal Rasulullah SAW dan Abu Bakar RA memang berada dalam gua. Selama tiga hari Rasulullah SAW dan Abu Bakar bersembunyi dalam gua tersebut, secara diam-diam Asma Binti Abu Bakar RA datang berulang kali mengantarkan makanan dan kebutuhan lainnya padahal beliau sedang hamil. Setelah merasa aman barulah Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan hijrahnya ke Madinah. MUSEUM HARAMAIN Museum Haramain terletak di Ummul Joud Kota Makkah. Museum ini menyimpan benda-benda dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ada potongan pilar Kabah yang bentuknya sudah seperti kayu fosil berwarna cokelat tua, disimpan bersama kunci pintu Kabah dari kayu, juga berwarna cokelat tua. Pintu Kabah selalu dikunci dan pemegang kunci sudah turun-temurun dari satu keluarga, sejak sebelum Nabi lahir. Museum Haramain adalah salah satu lokasi wisata yang cukup digemari. Di sini jamaah bisa melihat pintu Ka’bah pertama yang dibuat dari kayu. Tapi sekarang sudah dilapisi emas. Ada bekas sumur Zamzam. Dulu ngambil airnya pakai timba dengan kerekan. Di simpan pula di sini, bekas mimbar Rasul dan bekas pilar Ka’bah sebelum direhab. Terdapat pula di mesium Ka’bah, Al’Quran ratusan tahun dengan huruf Arab yang berbeda. Ornamen Masjidil Haram tempo dulu serta ornament Masjid Nabawi. MASJID JIN Tak jauh dari Masjidil Haram pula, ada Masjid Jin. Masjid ini sekitar 1 km dari Masjidil Haram –sekitar 100 meter dari kompleks makam Mala, tempat Siti Khadidjah dikuburkan.

1310810718657124208
1310810718657124208

MASJID JIN

Lokasi Masjid Jin ini dulunya merupakan lokasi yang dipakai Nabi menulis surat ke Ibn Masud. Saat itu, ada rombongan jin yang ingin membaiat Nabi. Rombongn jin ini sebelumnya telah bertemu Nabi di Nakhlah. Pada tahun ke-10 kenabiannya, Nabi pergi ke Thaif, kemudian ketika pulang dari Thaif bertemu rombongan jin itu di Nakhlah. Masjid Jin adalah sebuah masjid yang letaknya di kampung Ma’la, tak jauh dari pekuburan kota Makkah. Disebut Masjid jin, karena disitulah dahulu para jin bersumpah, mengakui bahwa Muhammad SAW adalah Rasulullah. Masjid ini disebut juga dengan nama masjid Al-Bai’ah karena ditempat itulah para jin berbai’at (berjanji) kepada Rasulullah SAW untuk beriman kepada Al-Quran dan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW. Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW dengan beberapa sahabatnya melakukan shalat shubuh, ketika dibacakan beberapa ayat Al-Quran, sekumpulan jin yang sedang dalam perjalanan menuju Tihamah mendengar bacaan ayat-ayat Al-Quran itu. Setelah shalat, mereka lalu berdialog dengan Rasulullah SAW kemudian mereka menyatakan diri beriman. Ditempat itulah Allah SWT menurunkan ayat Al-Quran surat Al-jin ayat 1-2. Sekarang tempat ini diabadikan dengan mendirikan masjid berukuran sedang yang dipergunakan untuk shalat lima waktu. Dinamakan masjid jin bukanlah berarti bahwa didalam masjid itu hanya ada jin tetapi hanyalah lambang peristiwa di atas. MASJID KUCING

13108100802017853503
13108100802017853503

MASJID KUCING

Lokasi Masjid Kucing ini dipercaya sebagai sebagai lokasi rumah Abu Hurairah, salah satu sahabat Nabi. Abu Hurairah berarti Bapak Kucingkarena senang memelihara dan punya banyak kucing. Hanya jamaah dari Indonesia yang menyebut masjid itu sebagai Masjid Kucing. Di Makkah, masjid ini dikenal sebagai Masjid Rayah atau Masjid Abu Hurairah. PASAR SENG pasar seng bukanlah tempat ziarah, tapi termasuk tempat yang penting, terutama untuk jamaah haji dari Indonesia, karena di sinilah tempat belanja favorit karena segala ada. Disebut pasar seng karena atap nya kebanyakan dari seng, tetapi banyak juga toko toko emas dan toko lain yang permanen dan atapnya bukan atap seng. Tapi sekarang pasar seng ini hanya tingal jadi kenangan karena sudah di bongkar untuk perluasan masjidil haram.Saya termasuk yang’ beruntung’ masih bisa merasakan suasana belanja di pasar seng ini, karena jemaah haji setelah saya sudah tidak bisa menemui pasar seng ini, jadi termasuk ‘generasi terakhir’ yang bisa belanja di pasar seng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun