Tadi pagi saya  dapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai guru smp di sekolah tempat anak saya, katanya anak saya kecelakaan di sekolah dan sekarang sedang di rumah sakit, "bapak coba hub bu dewi di no 082377758196" kata pak guru itu, rada panik juga sih makanyasaya langsung hub bu dewi nya, bu dewi sambil nangis dan panik bilang anak saya jatuh di tangga dan gegar otak, dan saya langsung di hub kan dengan dr widodo yang menanganinya, dr menyuruh saya ke rs siloam karena harus segera di operasi. Walaupun masih agak panik, saya mulai membaca ada modus nih, saya coba tanya mendetail, dia bilang jalan aja nanti dia hub 10 menit lagi.
Tadinya waktu telpon pertama dari "pak guru" tersebut saya terus terang panik juga karena dia menyebut nama anak saya secara lengkap serta sekolahnya, begitu  juga ketika saya telpon "ibu guru dewi", tapi ketika saya bicara dengan "dr widodo dari rs siloam"  saya mulai merasa ini adalah penipuan sehingga walaupun masih sedikit panik tapi akal sehat saya mulai nenangkap ada keanehan keanehan. Ketika saya tanya kenapa harus ke siloam yang jauh dari sekolah anak saya, si "dokter" itu agak tergagap dan akhirnya menjawab bahwa di rs lain tidak mampu menangani. Akhirnya sang dokter itu menyuruh saya segera jalan ke rumah sakit dan berjanji akan menghubungi saya 10 menit lagi.
Setelah itu saya hubungi  sekolah anak saya dan ternyata kata guru nya hari ini sdh ada 4 orang tua murid yg nelpon dgn kasus yang sama.
Dan sekarang sudah lewat 10 menit si "dr widodo" tidak nelpon lagi. Mungkin dia tadi dengar saya tidak panik sehingga dia tidak melanjutkan aksinya.
Saya duga kalau tadi saya masih panik, pasti dia nyuruh saya ke atm dan transfer uang untuk beli obat supaya anak saya bisa segera di operasi.
Yang saya heran, dia dapet data nama lengkap anak saya sama no saya dari mana ya ?????
Siang nya sengaja saya datang ke sekolah anak saya untuk bertemu kepala sekolah ingin tahu kenapa no tlp saya bisa "bocor", dan menurut kepala sekolah kemungkinan karena data sekolah sekarang sudah on line sehingga dapat diakses oleh siapapun.
Dan menurut informasi kepala sekolah ternyata hari itu ada banyak sekolah yang mengalami kasus serupa da an bahkan ada orang tua murid yang saking paniknya tidak terpikir untuk mengecek ke sekolah sehingga terlanjur transfer sampai 10 juta rupiah untuk biaya "operasi" anaknya yang ternyata sehat2 saja.
Jadi saya kira ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, kunci nya adalah JANGAN PANIK DAN TETAP TENANG DAN BERFIKIR LOGIS, walaupun dalam kenyataan nya kalau sudah menyangkut anak kita sebagai orang tua yang mencintai anak kita sedikit banyak pasti terpengaruh juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H