Jumlah bunyi yang banyak dan hampir sulit untuk diucapkan bagi orang dengan bahasa Indonesia seperti kita, bukan lantas sistim pengejaan suku kata bahasa inggris tidak diajarkan.
Bukankah Louis Braille mengkritik sistim pendidikan  membaca pada tuna netra  waktu beliau di asrama sekolahnya di  Paris. Kesalahan sistim pengajaran membaca  untuk tuna netra pada waktu itu  adalah  tidak menyediakan sistim pengejaan pada suku kata .Â
Louis Braille kemudian menciptakan sistim huruf yang mudah diraba dengan satu jari dan sistim pengejaan suku kata. Alhasil anak-anak tuna netra pada masa itu sangat terbantu untuk membaca (baca: membaca dengan lugas, bukan membaca dalam hati).
Bagi Braille, anak-anak tuna netra, Indra pengelihatan  siswa tuna netra adalah jari (finger tip). Sehingga ia berharap sistim yang ada tersebut memudahkan untuk mengeja.Â
Jika sistim yang lama hanya sekedar huruf alphabet yang dicetak timbul, bagi penyandang tuna netra itu terlalu rumit karena huruf tersebut tidak bisa diraba dengan hanya 1 jari (finger tip). Sehingga huruf itu dianggap tidak memudahkan untuk mengeja. Ia kemudian mengkritik  dengan kalimat 'tidak adanya sistim pengejaan pada sistim huruf tersebut'
Kalau kita juga mengajarkan pengucapan (pronunciation) tidak perlu jauh-jauh rujukannya. Seperti metode Iqro' itu sudah terbukti sangat membantu, ia diperkenalkan dari sistim huruf kemudian pengejaan. "Konsekwensinya tentu kita perlu membenahi sistim pembelajaran dengan mengjarakan sistim pengejaan sejak dini. "Ya tentu dong"Â ,"Wah berat dong, harus merubahnya??"
Lebih berat lagi bila anak Indonesia yang masih SD bingung terhadap pengucapan "Come here, Listen. Don't be mean !!". Nice to meet you.
Disini kita tidak perlu menyamai 48 huruf tersebut. 48 tersebut mungkin bisa diserap oleh orang yang sudah dewasa/ anak kuliahan. Penulis hanya memberikan bunyi yang sudah kita kenal. Misal "creative" dibacanya adalah "Kri'yey'tiv". She dibacanya "Shi"
Untuk  lebih detail mengenai metode di atas, Baca juga:
Mengajari Pronunciation Sekaligus Pengejaannya
Sistim penulisan di atas akan mudah dibaca oleh orang tuanya juga. Bagi orang tua yang merasa sangat asing dengan pengucapan bahasa inggris, bisa mengajari anaknya juga. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat dalam pikiran anak-anak seusia SD, belajar jika tidak ada yang mengkondisikan akan sulit baginya.Â