Mohon tunggu...
Beni Siswanto
Beni Siswanto Mohon Tunggu... Guru - Entrepreneur

Belajar untuk lebih baik......

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nilai Integritas bagi Pembuat Kebijakan

17 Desember 2019   09:51 Diperbarui: 17 Desember 2019   10:06 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak jarang pihak perusahan tidak segan-segan memberikan fasilitas berupa mobil dan rumah. Apabila auditor tersebut menerima fasilitas yang diberikan oleh perusahan tersbut maka tamat sudah kehormatan orang tersebut. Namun apabila auditor tersebut tidak mau menerima maka kehormatan auditor tersebut masih terjaga. Saya sangat yakin orang akan memberikan respect  yang sangat tinggi kepada orang tersebut. 

Dari cerita tentang auditor yang merupak segelintir profesi yang hari-hari harus bertarung-tarung untuk mempertahankan interitasnya. Memang sudah selayaknya Integritas  tidak hanya dimaknai saja, namun yang lebih penting dari itu, bagaimana cara memperkuat implementasi budaya integritas di lingkungan organisasi, khususnya dikaitkan dengan manajemen kinerja dan risiko.

Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus dimiliki seseorang. Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.

Karakter yang kuat inilah yang dapat dijadikan modal seseorang dalam  mempertahankan nilai-nilai integritas. Apabila kita sebagai seseorang yang diberikan amanah sebagai orang yang mengambil kebijakan namun dalam perjalanan tugas kita sering berhadapan dengan konflik kepentingan. Maka disitulah integritas kita akan diuji, disitulah orang akan menilai seberapa kuat karakter kita. 

Orang-orang yang lulus dalam ujian tersebut maka orang-orang tersebut menurut saya  layak untuk diberikan tanggung jawab dan amanah yang lebih besar. Namun bagi yang tidak tahan dengan ujian tersebut karena berbagai alasan maka pihak lain sudah menilai orang tersbut sebagai orang yang dapat "dibeli" dengan berbagai fasilitas dan menurut saya tamat kehormatan orang tersebut. " Kalau Kau kehilangan harta bendamu, sesungguhnya  kau belum kehilangan apa-apa, Akan tetapi apabila kau kehilangan kehormatan, maka kau telah kehilangan segala-galanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun