Mohon tunggu...
SISWANTO
SISWANTO Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya adalah seorang guru produktif Teknik Otomotif yang selalu berusaha mengembangkan diri demi kemajuan diri sendiri dan orang lain terutama peserta didik, sesama guru dan siapapun yang searah dan setujuan dengan saya. Motto saya "suwung pamrih tebih ajrih, langgeng tan ana bungah lan susah, anteng, mantheng, sugeng, jeneng".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Aplikasi SIPPS 215 Dalam Menyiapkan Kedisiplinan Siswa SMKN 1 Watulimo

24 Juli 2024   13:37 Diperbarui: 24 Juli 2024   13:39 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Tampilan Dashboard SIPPS 215/dokpri

Sebelum implementasi, sekolah mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi guru, staf, siswa, dan orang tua mengenai penggunaan SIPPS.

  • Pelatihan Guru dan Staf: Guru dan staf sekolah dilatih untuk menggunakan aplikasi SIPPS dengan efektif.
  • Orientasi Siswa dan Orang Tua: Siswa dan orang tua diberikan orientasi mengenai cara kerja SIPPS dan manfaatnya.

2. Penerapan Sistem

Setelah sosialisasi dan pelatihan, SIPPS mulai diterapkan di sekolah.

  • Pencatatan Pelanggaran: Setiap pelanggaran disiplin dicatat dalam sistem oleh guru atau staf yang bertugas.
  • Pengiriman Notifikasi: Notifikasi otomatis dikirimkan kepada orang tua dan wali kelas.

3. Evaluasi dan Perbaikan

Sekolah secara rutin mengevaluasi implementasi SIPPS dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

  • Feedback: Sekolah mengumpulkan feedback dari guru, staf, siswa, dan orang tua untuk meningkatkan sistem.
  • Penyesuaian: Penyesuaian dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan feedback yang diterima.

Tantangan dan Solusi

Tantangan

  • Penolakan Perubahan: Beberapa guru, siswa, atau orang tua mungkin menolak perubahan atau tidak terbiasa dengan teknologi baru.
  • Masalah Teknis: Gangguan teknis atau kesalahan sistem bisa terjadi, menghambat proses pencatatan dan monitoring pelanggaran.

Solusi

  • Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan: Mengadakan pelatihan berkala dan menyediakan dukungan teknis untuk membantu semua pihak beradaptasi dengan SIPPS.
  • Sistem Backup: Menyediakan sistem backup untuk mengatasi masalah teknis dan memastikan data pelanggaran tetap aman dan dapat diakses.

Pemanfaatan Aplikasi Sistem Informasi Poin Pelanggaran Siswa (SIPPS) di SMKN 1 Watulimo telah membuktikan dirinya sebagai alat yang efektif dalam menegakkan kedisiplinan siswa. Dengan fitur-fitur seperti pencatatan pelanggaran real-time, notifikasi otomatis, analisis data, dan dashboard siswa, SIPPS meningkatkan kesadaran disiplin, efisiensi pengelolaan, keterlibatan orang tua, serta transparansi dan akuntabilitas. Melalui sosialisasi, pelatihan, penerapan sistem, dan evaluasi berkelanjutan, tantangan dalam implementasi dapat diatasi dengan baik. SIPPS tidak hanya membantu dalam memantau kedisiplinan siswa, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk karakter siswa yang lebih bertanggung jawab dan disiplin, yang sangat penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.

Gambar 1. Tampilan Dashboard SIPPS 215/dokpri
Gambar 1. Tampilan Dashboard SIPPS 215/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun