Mohon tunggu...
SISWANTO
SISWANTO Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya adalah seorang guru produktif Teknik Otomotif yang selalu berusaha mengembangkan diri demi kemajuan diri sendiri dan orang lain terutama peserta didik, sesama guru dan siapapun yang searah dan setujuan dengan saya. Motto saya "suwung pamrih tebih ajrih, langgeng tan ana bungah lan susah, anteng, mantheng, sugeng, jeneng".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dasar Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemimpin Pembelajaran

15 Juni 2023   11:10 Diperbarui: 15 Juni 2023   11:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


"Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best....".(Bob Talbert)

Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun megajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik.

Semua pembelajaran dari seorang guru bertujuan untuk kebaikan murid. Tetapi dari sekian banyak pembelajaran tentu ada hal-hal yang harus diberikan kepada murid sangat dibutuhkan murid tersebut di masa depan untuk meraih kebahagiaan setinggi-tingginya, salah satunya adalah cara pengambilan keputusan.

Semua keputusan yang kita ambil adalah cerminan dari nilai-nilai dan prinsip yang kita anut. Maka,semua keputusan apapun akan menghasilkan cara pandang serta penilaian terhadap diri kita dan membawa dampak psikologis terhadap penerima keputusan.Jika diterima maka akan menjadi teladan tetapi jika ditolak maka akan menumbuhkan efek traumatis

Dalam proses pembelajaran semua keputusan penulis fokuskan sedapat mungkin berpihak pada murid. Dimulai dari asesmen diagnostik untuk mengetahui keberagaman kebutuhan murid, perencanaan, proses dan penilaian pembelajaran penulis berusaha memberikan pembelajaran yang bermakna dan berharga dalam rangka menuntun murid.

"Education is the art of making man ethical...".( George Wilhelm Friedrich Hegel )

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

Dalam proses pembelajaran di modul ini mengajarkan penulis bagaimana membuat sebuah keputusan yang berbasis nilai kebajikan yang bisa menuntun murid penulis sesuai minat dan bakat masing-masing dengan suasana yang indah dan nyaman.Hal tersebut merupakan upaya nyata mencetak maha karya yaitu generasi emas yang sangat berharga bagi kemajuan bangsa.

Patrap Triloka KHD (ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani) merupakan landasan utama pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan yang berpihak pada murid. Seorang pemimpin pembelajaran dituntut untuk bisa menjadi teladan yang baik, bisa memotivasi serta selalu memantau perkembangan murid sebagai implementasi sistem among serta selalu menuntun murid menjadi lebih bermoral dan beretika sesuai Profil Pelajar

Nilai-nilai yang ada pada diri kita berpengaruh besar kepada prinsip pengambilan keputusan. Hal tersebut dikarenakan sebuah keputusan yang kita ambil merupakan implementasi dari nilai-nilai yang ada pada diri kita. Seorang yang mempunyai nilai kejujuran dan bertanggung jawab maka akan menghasilkan keputusan yang mengutamakan prinsip kejujuran serta dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya nilai-nilai negatif seseorang akan menghasilkan keputusan yang mengambil prinsip yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam perjalanan pembelajaran terutama proses pengujian keputusan coaching yang diberikan pengajar praktik,fasilitator serta instruktur sangat efektif dalam membantu menggali dan memberdayakan potensi kita dalam pembelajaran pengambilan dan pengujian keputusan. Dengan nyaman kita berhasil memahami 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah pengujian keputusan beserta penerapannya.Coaching yang diberikan menginspirasi kita untuk menerapkannya dalam pembelajaran

Dalam pengambilan keputusan kemmampuan mengelola dan menyadari kondisi sosial emosional adalah suatu syarat mutlak. Pengambilan keputusan harus dalam kesadaran penuh, manajemen diri yang mumpuni serta kesadaran sosial yang berlandaskan etika. Tanpa aspek sosial emosional tersebut maka penentuan paradigma berpikir dilema etika, penerapan prinsip pengamblan keputusan serta pengujian keputusan tidak akan bisa dilakukan dengan baik. Hal tersebut jelas akan berpengaruh buruk terhadap hasil keputusan

Dalam memahami serta menganalisa kasus yang fokus masalah moral dan etika maka nilai yang dianut seorang pendidik adalah kunci utama. Nilai tersebut akan sangat membantu membedakan apakah kasus yang dihadapi dilema etika ataukah bujukan moral.Ketajaman, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan juga sangat bergantung dengan nilai-nilai tersebut.Dengan nilai yang dianut seorang pendidik juga akan menuntun terciptanya keputusan yang berpihak kepada murid berdasarkan nilai kebenaran dan kebajikan.

Keputusan yang telah teruji selalu mempertimbangkan faktor-faktor:

  • sikap yang bijak berlandaskan nilai kebajikan
  • keteladanan
  • kesesuaian norma dan budaya setempat
  • berpihak pada murid
  • dapat berkontribusi sebagai motivasi dan mendukung potensi murid
  • kondisi sosial emosional yang baik dan mengembangkan budaya positif

Keputusan yang telah teruji dan berdasarkan nilai kebenaran dan kebajikan pada kasus dilema etika sebijak apapun pasti menimbulkan pro dan kontra serta tidak bisa memuaskan semua pihak.Tantangan utama adalah keberanian menghadapi situasi pasca pengambilan keputusan terutama pihak yang kontra serta tidak puas.b Hal tersebut mutlak memerlukan kemampuan komunikasi efektif dan pendekatan personal dan bila perlu menerapkan coaching pada pihak-pihak yang menyisakan masalah. Budaya positif tentunya menjadi kunci utama.

Keputusan yang telah teruji dan berdasarkan nilai kebenaran dan kebajikan yang memperhatikan aspek kebutuhan belajar,bakat dan minat, kesiapan belajar, gaya belajar dan sosial emosional murid tentunya akan memerdekakan murid karena bisa memotivasi dan mendukung pengembangan potensi murid, menghormati kebebasan berpendapat serta menuntun murid dalam mengekspresikan diri dalam pembelajaran yang berdiferensiasi dan berbudaya positif.

Zaman yang dihadapi murid di masa depan sangat berbeda dengan masa sekarang saat keputusan seorang pemimpin pembelajaran diambil. Hal terpenting pada masa tersebut adalah rekam jejak pembelajaran yang tertanam pada otak lambat murid. Oleh karenanya pembelajaran yang kondusif, aman dan nyaman merupakan suatu hal yang harus tercipta agar otak murid dapat benar-benar merekam pembelajaran tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun